Telko.id – Social distancing atau Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah . Demikian kebijakan Presiden Joko Widodo yang disampaikan Minggu (15/03/2020) terkait pandemi COVID-19. Agar semua bisa lancar, operator pun menambah jumlah bandwidth nya sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung kebijakan
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate beserta para penyelenggara telekomunikasi dan penyelenggara platform digital dalam Konferensi Pers Dukungan Sektor Kominfo untuk Penanganan Covid-19 di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Senin (16/03/2020).
“Menindaklanjuti arahan Presiden kami sepakat mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk mendukung masyarakat agar bisa bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah atau saat ini dikenal dengan social distancing,” ujar Johnny.
Menurutnya, penyelenggara telekomunikasi dan penyelenggara platform digital secara bersama-sama memberikan dukungan dan komitmen terhadap kebijakan Presiden dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
Baca juga : Telkomsel Dukung Dinkes DKI Jakarta Untuk Penanganan COVID-19
“Diantaranya penyediaan bandwith dan kualitas layanan yang baik; penangkalan berita hoaks, maupun insentif lainnya,” jelasnya.
Menteri Kominfo mengapresiasi semangat pemangku kepentingan sektor Kominfo untuk mengakhir Pandemi Covid-19. “Saya berterimakasih kepada pimpinan perusahaan yang dengan semangat bersama untuk hadir di Kominfo dengan tujuan bersama memastikan mengakhiri penyebaran Covid -19,” ungkapnya.
Pada hari Minggu (15/03/2020), Presiden Joko Widodo menyampaikan kebijakan Pemerintah mengenai peningkatan kewaspadaan agar penyebaran COVID-19 bisa dihambat. “Dengan kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong, bersatu padu, dan bergotong royong. Kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 ini bisa tertangani dengan maksimal,” ujar Presiden di Istana Bogor, Jawa Barat.
Hadir dalam konferensi pers mendamping Menteri Kominfo, Sekjen ATSI Marwan O. Bassir, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Ardiansyah, Dirut Telkomsel Setyanto Hantoro, dan Dirut SmartFren Merza Fachys.
Kesiapan
Menteri Kominfo menyatakan keterlibatan penyelenggara telekomunikasi bukan hal yang baru. “Bagi perusahan telekomunikasi untuk menyediakan bandwith tambahan dan kualitas layanan. Biasanya dilakukan pada hari raya atau event nasional dan internasional, bahkan jika ada bencana ada deployment infrastruktur,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny, Penyelengara Telekomunikasi sudah mengetahu masing-masing. “Optimum use berapa dan traffick paling tinggi dimana, secara teknis akan dilakukan penyelenggara,” ujarnya.
Mengenai temuan hoaks mengenai Corona yang dipantau Tim Ais Kementerian Kominfo, Menteri Johnny menyebut sampai saat ini sudah ada 232 isu hoaks.
“Sampai dengan hari ini bisa saya sampaikan ada 232 isu hoaks, di antaranya yang ke 232, hoaks yang Presiden Jokowi Positif Virus Corona. Kelatahan seperti ini merugikan diri sendiri, masyarakat dan bangsa dan negara,” tandasnya seraya menegaskan bahwa Penyelenggara Telekomunikasi dan Penyelenggara Platform Digital juga siap untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran hoaks mengenai Covid-19. (Icha)