Telko.id – China Telecom dan TransTeleCom (TTK) telah menyelesaikan salah satu rute serat terestrial tingkat tinggi pertama di dunia yang menghubungkan China dan Eropa.
Yang dibangun adalah kabel 100G menghubungkan titik data di Asia ke Frankfurt, Jerman, dengan jalur komunikasi yang saling berhubungan di Russian Zabaikalsk and Chinese Manchuria.
Untuk menyelesaikan pembangunan proyek, kedua perusahaan tersebut mengembangkan sebuah antarmuka gateway baru yang dibangun di perbatasan antara negara-negara tersebut.
Kabel terestrial akan menyediakan jalur alternatif untuk kabel bawah laut yang saat ini membawa sejumlah besar lalu lintas dari Asia ke Eropa, dengan Rusia bertindak sebagai “jembatan komunikasi optimal” dan jalur terpendek, menurut TTK yang dilansir dari Capacity Media.
“Penting untuk memiliki kanal terestrial tingkat tinggi yang andal dengan latency rendah untuk kebutuhan pertumbuhan kita dalam transmisi data antara Eropa dan Asia,” Deng Xiao Feng, CEO China Telecom Global.
“TTK memiliki jaringan backbone terbesar di Rusia dan merupakan mitra terpercaya China Telecom di pasar lalu lintas transit Eropa-Asia. Rute baru ini memberi kami kesempatan untuk menawarkan layanan telekomunikasi berkualitas tinggi kepada klien kami baik di dalam maupun di luar China.”
TTK mengklaim mencakup lebih dari 20% dari total transportasi data dari China ke Eropa, dengan jaringan backbone yang luas yang membentang di sepanjang rel kereta api.
Tahun ini operator menyelesaikan pergantian semua lalu lintas backbone internasional ke teknologi Long Haul DWDM. Jaringan DWDM 20.000 km menawarkan hingga 80 kanal transmisi data optik dengan masing-masing 100G untuk ribuan kilometer dan latency sinyal 153 ms.
“Penyiapan rute terestrial pertama dengan kapasitas bandwidth antara Eropa dan Asia hanya merupakan awal kerjasama kami dengan China Telecom. Kami menghargai kenyataan bahwa perusahaan kami terpilih sebagai mitra dalam proyek besar ini yang akan memiliki peran penting dan merupakan permintaan dari klien internasional,” ungkap Roman Kravtsov, presiden TransTeleCom.
Roman juga menambahkan bahwa “Kami telah memetakan langkah selanjutnya dengan mitra kami dari China Telecom untuk pengembangan lebih lanjut layanan digital untuk klien kami.” (Icha)