Telko.id – Kabar mengejutkan datang dari Ericsson. Pasalnya, sang CEO Hans Vestberg telah memutuskan untuk mundur sebagai presiden dan CEO.
Dilansir dari TelecomLead (26/7), Jan Frykhammar, selaku wakil presiden eksekutif dan CFO, akan mengambil alih posisi CEO sampai perusahaan jaringan telekomunikasi dan pembuat perangkat lunak ini menemukan CEO baru.
Seperti diketahui, Hans Vestberg menghabiskan waktu selama 28 tahun di Ericsson termasuk tujuh tahun terakhir sebagai CEO. Sebuah pernyataan dari Ericsson tidak mengatakan bahwa pengunduran diri Hans Vestberg terhubung ke masalah dugaan korupsi, dengan demikian pupus sudah indikasi dugaan korupsi atas pengunduran diri Vestberg yang serba mendadak.
Hans Vestberg sendiri berperan dalam memimpin perusahaan selama tujuh tahun melalui industri yang signifikan dan transformasi perusahaan. Hans Vestberg juga merupakan salah satu pesaing kuat untuk menjadi kepala eksekutif Microsoft sebelum perusahaan software yang berbasis di Amerika Serikat tersebut memilih Satya Nadella untuk posisi tersebut.
“Dalam lingkungan saat ini dan sebagai solusi perusahaan untuk mempercepat pelaksanaan strategi, Direksi telah memutuskan bahwa waktu yang tepat bagi pemimpin baru untuk mendorong fase berikutnya dalam pengembangan Ericsson,” kata Chairman Ericsson Leif Johansson.
Sekadar informasi, keputusan Hans Vestberg meninggalkan Ericsson pada saat perusahaan infrastruktur telekomunikasi ini tengah bertujuan untuk memangkas biaya operasional dalam menjaga kestabilan neraca mereka.
Sementara itu, pengganti Vestberg yakni Jan Frykhammar mulai bergabung dengan Ericsson pada tahun 1991 silam dan telah memegang berbagai posisi di bidang keuangan dan kontrol bisnis.
Mengapa Hans Vestberg mengundurkan diri?
Ericsson bulan lalu menegaskan bahwa perusahaan Swedia menghadapi penyelidikan oleh otoritas Amerika Serikat atas dugaan korupsi. Ericsson mengatakan, mereka bekerja sama dengan pihak berwenang Amerika Serikat dalam penyelidikan atas kemungkinan korupsi sejak tiga tahun atau selama masa jabatan Hans Vestberg.
Penyelidikan di Amerika Serikat berkaitan dengan program anti-korupsi Ericsson dan pertanyaan yang berkaitan dengan Foreign Corrupt Practices Act, dapat mengakibatkan hukuman besar untuk Ericsson, menurut laporan Reuters.
Hans Vestberg, yang menjabat sebagai CEO Ericsson sejak tahun 2010, juga telah menghadapi beberapa pertanyaan dari analis industri telekomunikasi dan pemegang saham atas penggunaan pesawat Jet perusahaan untuk melakukan perjalanan ke acara olahraga dan pengangkatannya sebagai ketua Komite Olimpiade Swedia (SOC) ketika Ericsson tengah mencoba untuk berhemat.
Han Vestberg telah mengklarifikasi bahwa perjalanannya bersama dengan klien telekomunikasi dan tidak melanggar kebijakan Ericsson dan perannya sebagai ketua SOC tidak akan mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya sebagai kepala eksportir terbesar di Swedia.
Memang belum diketahui pasti penyebab mundurnya ‘Bos’ Ericsson ini. Namun dugaan korupsi sempat menyeruak ke permukaan lantaran Ericsson pada masa kepemimpinan Vestberg sedang dalam penyelidikan kasus korupsi.
Ericsson sendiri mengalami penurunan pendapatan pada kuartal kedua mereka sebesar 11 persen menjadi SEK 54,1 miliar, sementara laba turun sebesar 26 persen menjadi SEK 1,6 miliar.
Ericsson bahkan tidak mampu melakukan akuisisi besar seperti Nokia. Pada saat Nokia di bawah naungan CEO Rajeev Suri, mereka berhasil mengakuisisi Alcatel-Lucent, dan menghidupkan kembali nasib Nokia Networks serta menjual bisnis ponsel ke Microsoft.