Telko.id -Perlambatan ekonomi yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia tampaknya mulai menunjukkan dampak di sektor telekomunikasi. Operator seluler asal AS, Sprint, dalam hal ini adalah salah satunya.
Menurut laporan Reuters, Rabu (27/1), Sprint Corp baru-baru ini telah memangkas setidaknya 2.500 pekerjaan dan menutup enam pusat layanan pelanggannya, yang berlokasi di New Mexico, Tennessee, Texas, Virginia dan Colorado.
Pemutusan Hubungan Kerja di Sprint sebagian besar terjadi di layanan pelanggan (customer service), yakni sekitar 2.000 pekerjaan. Sisanya, sekitar 574 posisi berasal dari markas besar Sprint di Overland Park, Kansas. Pekerjaan-pekerjaan itu termasuk mereka yang berada di area jaringan, teknologi, marketing, IT dan pekerjaan lain yang cenderung berbayaran tinggi.
Sprint mengirimkan email ke karyawannya minggu lalu, untuk memberitahu mereka mengenai penutupan call center yang akan merumahkan sekitar 2.000 karyawan itu. Sementara email terpisah ditujukan untuk mereka yang berada di kantor pusat.
Senior vice president of customer care Sprint, Marci Carris, seperti dilansir dari Kansascity, mengatakan bahwa semua karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon, plus tambahan uang sebesar USD 1.000.
Keputusan Sprint untuk merumahkan pekerja ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Dalam dua tahun terakhir, dengan alasan penghematan, Sprint juga telah merumahkan 1.700 pekerjanya pada musim gugur 2014 lalu.