Tidak dapat dipungkiri, Smartfren mendapat banyak berkah dengan dibentuknya Smartfen Andromax. Tapi, kini pasar Andromax harus dibagi dengan Open Market Handset. Dibalik itu, berbagi pasar ini cukup memberikan keringanan bagi Smartfren untuk promosi dan edukasi. Biaya promo dan edukasi pun bisa dibagi dua.
Pertama kali Smartfren kerjasama dengan Hisence untuk brand global Open Market Handset. Selanjutnya, yang akan digandeng adalah Samsung. “Besok kita akan kerjasama dengan Samsung untuk memasarkan layanan Smartfren. Plus ada satu brand global lain yang kita kerjasama sampai akhir tahun 2015,” kata Derrick Surya, Head of Brand Market and Marcomm Smartfren menjelaskan.
Agar pasar Andromax tidak tergerus, perlu ada strategi yang baik, terutama pembagian pasar nya. “Untuk Andromax akan kita arah kan pada konsumen yang lebih mementingkan produk dengan spesifikasi, rasional terhadap produk dan kecepatan,” sahut Derrick lebih lanjut.
Sedangkan, yang OMH atau Open Market Handset akan dipilih oleh konsumen yang lebih memilih brand. “Jadi, Andromax produknya harus lebih hati-hati untuk menentukan spesifikasi yang akan dikeluarkan. Dengan demikian, Andromax akan tetap ada di hati konsumen,” sahut Derrick.
Sedangkan untuk harga, Smartfren Andromax akan bermain di range harga Rp.2 juta ke bawah karena memang pasar di segmen ini paling besar di Indonesia. “Pasar Indonesia 70% berada di segmen dengan range harga dibawah Rp.2 juta,” sahut Derrick. (Icha)