Telko.id – Akhirnya, ada 158 desa terpencil di wilayah Jawa Barat dapat akses internet, seperti konten-konten edukasi, serta dalam mengoptimalkan tingginya potensi ekonomi digital di daerah tersebut.
Hal ini merupakan hasil dari proyek Desa Pintar yang dipelopori oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital, serta membuka akses beragam layanan bagi warga masyarakat pedesaan di Indonesia, seperti layanan e-government maupun layanan-layanan penting lainnya.
Yang mengerjakan adalah Dwi Tunggal Putra (DTP) dengan SES Networks. Melalui perjanjian yang disusun dalam skema multitahun ini, kapasitas throughput tinggi yang dihasilkan oleh satelit SES-12 akan dimanfaatkan oleh DTP guna mendukung proyek Desa Pintar Kementerian Komunikasi dan Informatika dan memenuhi kewajiban layanan universal (universal service obligation – USO) pemerintah.
SES Networks sendiri saat ini telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan proyek kapasitas melalui sewa oleh BAKTI menggunakan SES-12 ground station di Indonesia.
Dari survei berskala nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terungkap bahwa meskipun penetrasi internet secara nasional telah meningkat secara signifikan, namun masih terdapat kendala terkait belum meratanya akses internet antara wilayah perkotaan dengan pedesaan, apalagi masih terdapat lebih dari 12.000 wilayah pedesaan yang belum tersentuh oleh teknologi 4G.
Di sisi lain, menurut sebuah laporan yang diketengahkan oleh Google, Temasek and Bain, Indonesia saat ini merupakan negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara dan kondisi ini diprediksikan akan meningkat hingga tiga kali lipat di tahun 2025.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pesat sebagian besar didorong oleh adanya peningkatan infrastruktur internet selama sepuluh tahun terakhir ditambah dengan makin menggeliatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi baru yang inovatif, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan akses internet dalam mendukung kegiatan bersosialisasi dan mengakses hiburan.
Dengan menjembatani kesenjangan digital antara kawasan perkotaan dengan pedesaan, diharapkan akan turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital sekaligus mendorong terwujudnya keadilan ekonomi bagi masyarakat pedesaan di seluruh Indonesia.
“Konektivitas satelit sangat krusial perannya dalam menghadirkan akses internet bagi warga di wilayah pedesaan maupun kota-kota kecil di daerah terpencil Indonesia. DTP berkomitmen dalam menjembatani kesenjangan digital melalui penyediaan akses internet berkualitas tinggi bagi kelompok masyarakat tersebut, sehingga mereka kini bisa menikmati layanan-layanan pemerintah yang penting, seperti e-government, e-health, dan e-learning, serta beragam layanan lainnya. SES-12 menjadi pilihan bagi DTP berkat beragam keunggulan yang dimilikinya, seperti ketersediaan kapasitas throughput dan gateway operasional yang tinggi,” tutur Edi Sugianto, Chief Commercial Officer DTP.
SES-12 saat peluncuran
Edi Sugianto melanjutkan, “SES Networks sudah diakui reputasinya berkat kepiawaiannya di bidang layanan konektivitas satelit serta memiliki armada satelit dengan zona jangkauan primer di kawasan kita. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kami dalam menjalin kemitraan dalam menghadirkan konektivitas hingga ke pelosok dan dapat dinikmati oleh kelompok masyarakat tersebut. Kami berharap bahwa kemitraan yang kami jalin bersama SES dapat terus mendukung terwujudnya transformasi digital bagi masyarakat yang membutuhkan di seluruh pelosok tanah air, berkat hadirnya konektivitas ini.”
“Menghadirkan layanan konektivitas konten yang handal melalui satelit bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil yang kurang terlayani di seluruh dunia merupakan tugas utama kami,” kata Harsh Verma, Regional Director of Sales untuk SES Networks Asia.
“Di negara seluas Indonesia yang memiliki 17.000-an pulau dibutuhkan biaya yang besar untuk menghubungkan daerah-daerah hingga ke pelosok-pelosok, apalagi jika melalui infrastruktur darat. Selain memiliki jangkauan luas, satelit juga menawarkan beragam keunggulan lainnya, seperti lebih hemat biaya, aman, dan cepat untuk menghubungkan masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok tanah air. Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan DTP dalam proyek ini dan kami berharap pula bahwa kemitraan ini dapat turut meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal melalui tersedianya konektivitas yang lebih baik,” ungkapnya menambahkan.
DTP mengontrak kapasitas substansial pada SES-12, sebuah satelit throughput tinggi (high throughput satellite – HTS) yang tangguh dan mengorbit di geostasioner (GEO), yaitu orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator. SES-12 menjangkau hingga ke Timur Tengah dan Asia Pasifik dan dilengkapi 72 spot beam pengguna dengan throughput tinggi, serta enam beam regional.
SES-12 dikembangkan secara khusus untuk mendukung aplikasi-aplikasi yang sarat dengan data, sebagai solusi hemat biaya yang mendukung di bidang penyiaran, operator konten, operator jaringan seluler, penyedia layanan internet, perusahaan, serta para pelanggan yang bergerak di bidang kemaritiman, penerbangan, hingga pemerintahan. (Icha)