Telko.id – layanan Sprint LTE Advanced berhasil melakukan carrier aggregation spektrum 800 MHz, 1,9 GHz dan 2,5 GHz band, serta mengklaim carrier kedua di 2,5 GHz ditambahkan pada New York City
Sprint mengatakan spektrum-infused pada layanan “LTE Plus” telah diperluas untuk 191 pasar, termasuk ketersediaan baru di New York City.
Jaringan yang telah diluncurkan dengan nama LTE Advanced pada bulan November lalu, menggunakan kepemilikan spektrum Sprint di frekuensi 800 MHz, 1,9 GHz dan 2,5 GHz untuk meningkatkan cakupan dan kapasitas. Sprint mengklaim kontribusi dari kolaborasi spektrum tersebut dapat menghasilkan kecepatan jaringan puncak lebih dari 100 megabit per detik, keandalan yang lebih baik karena penggunaan tiga band spektrum dan perangkat hardware dalam bentuk teknologi antena cerdas dirancang untuk memperluas sinyal sel untuk menunjang coverage dari spektrum 2,5 GHz.
Namun, pelanggan juga harus memiliki perangkat yang kompatibel dengan berbagai band untuk melihat manfaat jaringan penuh, tapi seleksi yang telah terus tumbuh termasuk produk iPhone terbaru dan smartphone Galaxy terbaru dari Samsung digadang-gadang dapat memenuhi standar kompatibilitas dari jaringan milik Sprint.
Khusus untuk New York City, Sprint mengatakan telah menghidupkan saluran 2,5 GHz kedua di lebih dari 900 situs sel di seluruh kota dengan mengklaim dua kali lipat kecepatan jaringan dan kapasitas di wilayah tersebut, seperti dilaporkan oleh RCRWireless (18/4).
Bukan hanya itu, Sprint juga mengatakan telah menandatangani kontrak untuk menyelesaikan tujuh fase dari 279 stasiun bawah tanah dalam proyek kereta bawah tanah New York City, dengan penyebaran LTE dalam program yang ditetapkan untuk selesai pada tahun 2017 mendatang.
Sekadar informasi, pada awal tahun ini, Sprint telah menunjukkan jaringan operator yang menyediakan kecepatan download lebih cepat dibandingkan dengan pesaing mereka seperti Verizon Wireless, AT & T Mobility dan T-Mobile AS. Pengujian dilakukan selama tiga bulan terakhir di tahun 2015, dengan mengklaim 75 juta aktivitas unduh dari perangkat yang mewakili lebih dari 270 juta pelanggan potensial tertutup. Sprint mengklaim jaringan LTE mencakup sekitar 270 juta, sementara para pesaingnya yang lebih besar semua sekarang mengklaim lebih dari 300 juta pelanggan tercover oleh jaringan LTE mereka masing-masing.
CTO Sprint, John Saw berpendapat bahwa tidak seperti pengujian jaringan dari perusahaan lain, yang kebetulan mengklaim kinerja jaringan unggul dari saingan Sprint, pengujian Nielsen “menggunakan data yang bersumber dari pengguna untuk mengukur kinerja jaringan aktual dan pengalaman pelanggan nyata.” Ujarnya mengomentari data Nielsen.