Telko.id – Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI Corp. menggugat Apple dan OpenAI atas kesepakatan integrasi ChatGPT ke perangkat iPhone.
Gugatan diajukan Senin (3/6) ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara Texas. Musk menuduh Apple memblokir chatbot lain seperti Grok milik xAI, sehingga pengguna iPhone terpaksa memakai ChatGPT.
Menurut dokumen gugatan, Apple dinilai membatasi pilihan konsumen dengan hanya mengizinkan ChatGPT sebagai asisten AI di perangkatnya.
Hal ini disebut memberikan keuntungan besar bagi OpenAI, yang mendapat miliaran prompt pengguna untuk meningkatkan kecerdasan buatan dan mengembangkan bisnisnya.
Integrasi ChatGPT diumumkan Apple dalam konferensi developer Worldwide Developers Conference (WWDC) 2024.
Apple Intelligence, AI besutan Apple, disebut tertinggal dari pesaing seperti Google yang sudah mengintegrasikan Gemini ke smartphone Samsung dan Pixel.
Rilis Siri yang lebih cerdas dengan kemampuan AI bahkan ditunda hingga 2026. Saat ini, fitur AI utama Apple adalah penggunaan ChatGPT bersama Siri.
Gugatan juga menuduh Apple memanipulasi peringkat di App Store untuk menurunkan chatbot selain OpenAI.
Tuduhan ini sebelumnya diungkap Musk melalui unggahan di platform X. Apple membantah klaim tersebut. Perusahaan mengatakan kepada BBC, “Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui chart, rekomendasi algoritmik, dan daftar kurasi yang dipilih ahli dengan kriteria objektif.”
ChatGPT kini menjadi aplikasi gratis nomor satu di Apple App Store, sementara Grok berada di peringkat 26 dan X di peringkat 31.
CEO OpenAI Sam Altman membalas keluhan Musk dengan unggahan di X yang menyoroti laporan bahwa Musk memanipulasi algoritma X untuk memprioritaskan unggahannya di umuran pengguna.
Baca Juga:
Ini bukan pertama kalinya Musk terlibat sengketa dengan OpenAI. Tahun lalu, dia menggugat OpenAI karena mengubah struktur perusahaan menjadi model for-profit, yang dianggap menyimpang dari misi awal saat Musk masih menjadi salah satu pendiri.
Dalam proses hukum tersebut, Musk juga mencoba membeli perusahaan induk OpenAI dengan tawaran US$97,4 miliar.
Altman dalam wawancara dengan Bloomberg Februari lalu menyebut gugatan Musk sebagai taktik untuk memperlambat inovasi OpenAI.
Dia menduga Musk merasa tidak aman dengan perkembangan xAI. “Mungkin seluruh hidupnya berasal dari rasa tidak aman,” ujar Altman.
Juru bicara OpenAI menanggapi gugatan terbaru ini dengan menyatakan, “Pengajuan terbaru ini konsisten dengan pola pelecehan berkelanjutan yang dilakukan Mr. Musk.” Apple dan xAI belum memberikan komentar lebih lanjut atas permintaan wawancara.
Bagi pemilik iPhone, gugatan ini tidak akan mengubah pengalaman menggunakan Siri dan ChatGPT dalam waktu dekat.
Gugatan meminta persidangan juri, dan perkembangan kasus ini diperkirakan akan terus update dalam bulan-bulan mendatang. Integrasi AI tetap menjadi fokus utama Apple, terlihat dari rencana penerapan Apple Intelligence di seri iPhone 16.
Selain sengketa dengan OpenAI, Musk juga terlibat dalam berbagai kasus hukum lainnya, termasuk kasus “Pedo Guy” yang masih berlangsung.
Di sisi lain, kolaborasi antara perusahaan Musk dan Apple pernah terjadi, seperti ketika Tesla meminta bantuan Apple dalam investigasi pencurian data oleh mantan karyawan.
Persaingan di dunia chatbot AI semakin ketat. Selain Grok milik xAI dan ChatGPT OpenAI, Apple juga disebut sedang mengembangkan chatbot AI sendiri yang dapat menjadi pesaing langsung.
Perkembangan gugatan ini akan mempengaruhi lanskap kolaborasi dan kompetisi AI di industri teknologi. (Icha)