spot_img
Latest Phone

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

ARTIKEL TERKAIT

ZTE Melaporkan Kerugian $1 ,1 Miliar Pada Semester 1 2018

Telko.id – Akibat adanya larangan pemasok domestik melakukan bisnis dengan perusahaan China karena pelanggaran sanksi Iran dan Korea Utara oleh pemerintah Amerika, ZTE melaporkan kerugian bersih $ 1,1 miliar pada semester pertama 2018 ini atau sebesar 7,8 miliar yuan.

Yang akhir nya memaksa perusahaan ini menghentikan operasi selama tiga bulan. Padahal tahun lalu, perusahaan ini mampu membukukan keuntungan 2,3 miliar yuan. Dari sisi pendapatan operasi terjadi penurunan 27% menjadi 39,4 miliar yuan.

Larangan itu, sebenarnya akan diberlakukan selama tujuh tahun. Namun, pada pertengahan Juli setelah perusahaan mencapai kesepakatan, produksi pun akhir nya bisa dilanjutkan. Setidaknya, perusahaan asal Cina ini mengeluarkan dana untuk membayar denda US $ 1,4 miliar.

Saat pertemuan pemegang saham luar biasa, Presiden Xu Ziyang mengatakan ZTE tetap berada di “garis depan” sektor komunikasi. Seperti dikuti dari Nikkei Asian review (30/08).

“Produksi inti kembali normal, dan kami sekarang akan fokus pada pengembangan semikonduktor in-house,” kata Xu lebih lanjut.

“Tingkat pesanan saat ini pun sudah setara dengan tahun lalu,” tambahnya.

“Walau demikian, sebenarnya, ZTE kehilangan banyak proyek yang sedang berjalan karena untuk mendapatkan kembali kepercayaan klien itu tidak mudah,” ungkap seorang karyawan ZTE yang bertanggung jawab atas penjualan di luar negeri.

Terlebih, ZTE saat ini sedang gencar mempersiapkan peluncuran layanan 5G dengan kecepatan 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan 4G. Setidaknya, ZTE selain menjual peralatan komunikasi di AS, ZTE memasok tiga operator seluler teratas di Jepang, NTT Docomo, KDDI, dan SoftBank.

Dana yang sudah dikeluarkan untuk memperluas pangsa pasar global juga tidak sedikit. Jika saja, ada negara lain yang mengikuti kebijakan AS tersebut maka ZTE pun akan menderita lebih dalam lagi. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU