spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

ARTIKEL TERKAIT

ZTE Melaporkan Kerugian $1 ,1 Miliar Pada Semester 1 2018

Telko.id – Akibat adanya larangan pemasok domestik melakukan bisnis dengan perusahaan China karena pelanggaran sanksi Iran dan Korea Utara oleh pemerintah Amerika, ZTE melaporkan kerugian bersih $ 1,1 miliar pada semester pertama 2018 ini atau sebesar 7,8 miliar yuan.

Yang akhir nya memaksa perusahaan ini menghentikan operasi selama tiga bulan. Padahal tahun lalu, perusahaan ini mampu membukukan keuntungan 2,3 miliar yuan. Dari sisi pendapatan operasi terjadi penurunan 27% menjadi 39,4 miliar yuan.

Larangan itu, sebenarnya akan diberlakukan selama tujuh tahun. Namun, pada pertengahan Juli setelah perusahaan mencapai kesepakatan, produksi pun akhir nya bisa dilanjutkan. Setidaknya, perusahaan asal Cina ini mengeluarkan dana untuk membayar denda US $ 1,4 miliar.

Saat pertemuan pemegang saham luar biasa, Presiden Xu Ziyang mengatakan ZTE tetap berada di “garis depan” sektor komunikasi. Seperti dikuti dari Nikkei Asian review (30/08).

“Produksi inti kembali normal, dan kami sekarang akan fokus pada pengembangan semikonduktor in-house,” kata Xu lebih lanjut.

“Tingkat pesanan saat ini pun sudah setara dengan tahun lalu,” tambahnya.

“Walau demikian, sebenarnya, ZTE kehilangan banyak proyek yang sedang berjalan karena untuk mendapatkan kembali kepercayaan klien itu tidak mudah,” ungkap seorang karyawan ZTE yang bertanggung jawab atas penjualan di luar negeri.

Terlebih, ZTE saat ini sedang gencar mempersiapkan peluncuran layanan 5G dengan kecepatan 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan 4G. Setidaknya, ZTE selain menjual peralatan komunikasi di AS, ZTE memasok tiga operator seluler teratas di Jepang, NTT Docomo, KDDI, dan SoftBank.

Dana yang sudah dikeluarkan untuk memperluas pangsa pasar global juga tidak sedikit. Jika saja, ada negara lain yang mengikuti kebijakan AS tersebut maka ZTE pun akan menderita lebih dalam lagi. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU