Telko.id – 5G telah menjadi topik terhangat dalam industri telko dewasa ini. Pun meski di saat yang bersamaan penyebaran 4G belum sepenuhnya merata di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa negara seperti Korea, Jepang dan Rusia bahkan telah mulai menguji cobanya, hingga mengklaim akan siap meluncurkannya dalam dua tahun ke depan. Nah, bagaimana dengan Indonesia?
Ditemui dalam acara Bandung ICT Expo dan ANJA 2016, Kamis (20/10), Vice of Global Marketing and Research ZTE USA, Jess Li mengatakan bahwa Indonesia pada dasarnya sudah siap untuk implementasi 5G, namun memang ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum itu. Salah satunya adalah terkait bagaimana teknologi itu sendiri dikembangkan nantinya. Kesiapan operator, dalam hal ini menjadi isu utama.
“Semua operator harus evolve 4G-nya dulu untuk bisa masuk ke 5G,” kata Li.
Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan President Director ZTE Indonesia, Mei Zhong Hua. Menurut Mei, masih ada beberapa hal yang harus disiapkan Indonesia sebelum akhirnya benar-benar mengimplementasikan 5G, salah satunya terkait regulasi, yang dinilainya harus jelas.
“Untuk frekuensi misalnya. Harus ditetapkan dulu frekuensi mana yang nantinya akan digunakan untuk 5G,” katanya.
Selain regulasi, pria berkacama ini juga menyebut tiga hal lainnya, termasuk perangkat, kesiapan operator, dan kompetisi, sebagai aspek yang harus dipertimbangkan sebelum menggelar 5G.
Belum lagi, Mei menjelaskan, saat ini operator di Indonesia juga cenderung masih fokus dalam penyebaran 4G, sehingga belum sepenuhnya siap untuk mengembangkan 5G.
“Jadi dalam 5G ini bukan hanya aspek teknologi yang berperan, tapi ada juga unsur bisnisnya. Dari sisi operator, tantangannya adalah ROI,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai pencapaian terbaik ZTE di ranah 5G, Jess Li mengurai beberapa hal, termasuk mengenai keberhasilan perusahaan bekerjasama dengan beberapa operator seperti Korea Telecom, T-Mobile dan Softbank, dalam ujicoba 5G.