Telko.id – Setelah 20 tahun menjadi perusahaan independen yang memiliki pengaruh besar di dunia, akhirnya Yahoo mengambil langkah besar untuk menjual bisnisnya. Yang menjadi pembelinya adalah Verizon. Perusahaan telekomunikasi raksasa Amerika. Harga jualnya mencapai $US4.8 miliar atau $64 miliar Australia.
Verizon berencana untuk mengintegrasikan Yahoo dengan unit yang baru saja diakuisisinya yakni AOL. “Kami berharap dengan integrasi keduanya mampu menciptakan sebuah perusahaan media global di ponsel dan mempercepat aliran pendapatan kami dalam iklan digital,” ujar Lowell McAdam, Kepala eksekutif Verizon menjelaskan, seperti yang dilansir dari News Australia.
“Yahoo adalah perusahaan yang telah mengubah dunia, dan akan terus melakukannya bersama dengan Verizon dan AOL,” ujar Marissa Mayer, CEO Yahoo, menjelaskan dalam sebuah pernyataan.
Mayer juga menambahkan bahwa kesepakatan itu terpisah dengan bisnis inti Yahoo yang berupa saham ekuitas aset di Asia. Namun, langkan ini dipercaya akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham Yahoo.
Terlambat atau tidak, tapi kesepakatan ini berlangsung setelah Yahoo yang pernah menjadi market leader di online itu mengalami penurunan pada beberapa tahun belakangan ini. Berjuang untuk bersaing dengan Google dan Facebook.
Namun, Mayer dalam posting di blog nya mengatakan bahwa sinergi dengan Verizon ini memperjelas apa yang akan diperoleh ke depannya. Tujuannya adalah mencapai 2 miliar pengguna global pada tahun 2020. Di mana saat ini, pengguna Yahoo News, Mail dan layanan online lainnya sudah digunakan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.
“Produk dan merek Yahoo akan menjadi daya tarik untuk mencapai tujuan tersebut. Apalagi, bergabung dengan kekuatan AOL dan Verizon. Tentu hal ini akan membantu kami untuk mencapai skala yang luar biasa di ponsel. Bayangkan saja, untuk masalah distribusi sudah diselesaikan, skala yang diinginkan akan tercapai, produk akan terus kami bangun dan pemasukan iklan pun akan dapat dicapai sesuai target. Ini sangat menarik,” kata Mayer optimis.
Dalam proses akuisisi ini, Yahoo akan tetap beroperasi secara independen sampai nantinya akan berada dibawah naungan uni AOL yang saat ini dikepalai oleh Tim Amstrong, yang juga merupakan mantan rekan kerja Mayer di Google.
“Misi kami di AOL adalah untuk membangun merek agar orang senang, dan kami akan terus berinvestasi dan tumbuh bersama mereka,” kata Armstrong dalam pernyataan.
Amstrong menambahkan bahwa bisnis Yahoo sesuai dengan dengan misi ini karena telah menjadi pemain yang cukup lama di konten premium dan menciptakan beberapa merek yang disukai banyak orang, terutama pada katagori utama seperti olahraga, berita dan keuangan.
Terlebih, Amstrong juga mengakui bahwa kombinasi yang terjadi akibat dari akuisisi ini akan membentuk persaingan baru yang kuat dibisnis media mobile, dan terbuka. Selain itu menjadi salah satu alternatif lain untuk iklan dan penerbit.
Proses akuisisi ini diharapkan akan berakhir pada awal 2017. Namun, akuisisi ini tidak termasuk uang cash Yahoo, kepemilikan paten tertentu dan adil Yahoo di Alibaba Group serta kepemilikan di Yahoo Jepang. Sebelumnya, Mayer yang pertama kali bergabung dengan Yahoo tahun 2012, sempat juga berusaha melakukan revitalisasi Yahoo, yang pada puncaknya memiliki nilai pasar lebih dari $ US100 miliar. (Icha)