Telko.id – Uni Eropa belum lama ini meluncurkan forum yang menyatukan perusahaan-perusahaan Internet seperti Google, Facebook dan Twitter serta lembaga penegak hukum untuk memerangi ekstremisme online.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya peringatan di Eropa atas penggunaan media sosial sebagai alat perekrutan yang kuat, terutama oleh kelompok ISIS.
“Teroris menyalahgunakan Internet untuk menyebarkan propaganda beracunnya: itu harus dihentikan,” kata Komisaris Home Affairs Uni Eropa, Dimitris Avramopoulos dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Phys.org, Jumat (4/12).
Ia menambahkan, bahwa kemitraan sukarela yang diluncurkan dengan industri Internet ini datang pada saat yang tepat untuk mengatasi masalah ini. “Kami ingin hasil cepat,” katanya.
Masih menurut Avramopoulos, ini merupakan cara baru untuk mengatasi pelanggaran ekstrimis dari internet, dan ini akan menyediakan platform pengetahuan ahli untuk dibagikan, kesimpulan dan operasional yang cepat untuk dikembangkan, dan suara-suara yang kuat dan kredibel untuk menghadapi narasi ekstremis.
Para pejabat Uni Eropa mengatakan kepada AFP, peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan senior Ask.fm, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter. Pun demikian dengan Europol, lembaga kepolisian Eropa di Den Haag.
Sebelumnya, Menteri dalam negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Luxembourg pada Oktober tahun lalu dengan delegasi dari Google, Facebook, Twitter dan Microsoft untuk meminta mereka ikut memerangi ekstremisme online.
Avramopoulos, yang juga merupakan mantan menteri luar negeri Yunani baru-baru ini juga mengatakan bahwa forum akan bertujuan untuk melawan jenis propaganda yang “menuntun pejuang teroris asing dari Eropa bepergian ke luar negeri untuk melatih, melawan dan melakukan kekejaman di zona tempur.”
Uni Eropa memperkiraakan, lebih dari 5.000 orang dari Eropa pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis.
“Ada bukti yang berkembang bahwa hasutan kebencian online mengarah ke kekerasan secara offline Kami harus meningkatkan kerja untuk membatasi dan memberantas fenomena ini secara online,” tambah Vera Jourova, komisaris Uni Eropa untuk keadilan.
Namun ia mengatakan bahwa penting juga untuk mencapai keseimbangan antara membela kebebasan berekspresi dan menghentikan pidato kebencian.
Para pejabat mengatakan pembicaraan di Forum Internet Uni Eropa akan fokus pada bagaimana menghentikan para pejuang jihad dari mengeksploitasi saluran komunikasi untuk mengarahkan kegiatan mereka.
“Diskusi juga akan fokus pada bagaimana membuat penggunaan internet lebih baik untuk menghadapi narasi teroris dan pidato kebencian online,” kata sebuah pernyataan dari Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa.