spot_img
Latest Phone

Huawei Band 10, Smartband ala Smartwatch Ini Kecanggihannya!

Telko.id - Huawei Device Indonesia resmi meluncurkan Huawei Band...

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

Garmin Connect, Bisa Rancang Rute Lebih Personal dan Menyenangkan

Telko.id - Dalam aplikasi Garmin Connect terdapat fitur khusus...

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

ARTIKEL TERKAIT

Uber Lakukan Uji Coba Self Driving di Pittsurgh

Telko.id – Masalah legal dari seft diving memag masih belum keluar. Namun, banyak perusahaan yang sudah melakukan uji coba. Salah satunya adalah Uber. Perusahaan angkutan berbasis aplikasi ini menggunakan Ford Fusin dalam melakukan uji coba di Pittsburgh, Amerika Serikat. Kendaraan itu sudah diatur sedemikian rupa untuk mengumpulkan data pemetaan dan pengujian sehingga mampu melakukan self driving.

“Pengujian dunia nyata sangat penting untuk upaya kami untuk mengembangkan teknologi self-driving. mobil self-driving memiliki potensi untuk menyelamatkan jutaan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia,” ujar Travis Kalanick, CEO Uber menjelaskan, seperti dilansir dari RCR Wireless.

Dengan adanya kendaraan yang dapat mengemudi sendiri tersebut, Kalanick melihat bahwa ke depan, penggunaan teknologi ini akan mengurangi kemacetan, transportasi yang lebih terjangkau dan mudah diakses. Dengan demikian, akan mengurangi juga kecelakaan mobil. Kalanick juga menambahkan bahwa tujuan itu semua berada dalam misi Uber yakni membuat transportasi yang dapat diandalkan seperti air yang mengalir di mana-mana untuk semua orang. Kalanick bahkan berharap bahwa pada 2030 mendatang, Uber sudah memiliki Uber Driveless.

Memang, pada awal peluncuran layanan ini, tidak akan datang dengan harga murah. Tapi untuk jangka panjang bisa saja terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Eric Coelingh, Chief Volvo Otonom dalam sebuah konferensi di Londin, bahwa mobil yang mampu mengemudi sendiri itu bisa membawa pemasukan 10.000 pound atau 14.600 US$ ketika diperkenalkan pada 2012 mendatang. Tentu, ke depan, namanya teknologi terus diharapkan dapat turun harganya. Namun, secara industri global, tentu akan memberikan penghematan yang cukup berarti karena tidak membutuhkan tenaga pengemudi lagi.

Hukum Untuk Driveless di Beberapa Negara

Ada konsensus di industri mobil bahwa teknologi mobil self-driving akan siap sekitar tahun 2020. Sampai mobil driverless menjadi mainstream, banyak yang akan terjadi meskipun, termasuk juga dalam undang-undang. Tapi yang menyentuh undang-undang, sudah dimulai. Seperti pada awal pekan ini, pemerintah U.K. mengumumkan rencana untuk undang-undang asuransi bermotor baru yang akan mendukung investasi di mobil driverless.

“Sekarang, mobil driverless dan penerbangan ruang angkasa komersial mungkin tampak seperti fiksi ilmiah,” ujar Patrick McLoughlin, Sekretaris Transportasi UK. Namun, McLoughlin melihat bahwa driveless ini mememiliki potensi ekonomi yang sangat luas. Sehingga bertekad untuk membawa Inggris menjadi negara yang juga akan mendapatkan keuntungan dengan membantu untuk memimpin perkembangannya. Mobil driverless ini akan berada di bawah undang-undang baru sehingga para pemain di indutsri driveless ini dapat diasuransikan di bawah kebijakan biasa. Undang-undang baru ini akan membantu otonom dan mobil driverless menjadi pilihan nyata untuk pembeli pribadi dan armada.

Di AS, kendaraan driveless sudah diperbolehkan untuk digunakan dibawah naungan hukum jalan raya umum di Washington, D.C, California, Nevada, Michigan dan Florida. Di 12 negara bagian lainnya masih dipertimbangkan undang-undangnya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggoga Vehicle Systems International.

Di sisi lain, ada juga merasa keberatan yang menyatakan “Setelah mereka seaman mobile hari ini, baru diperbolehkan”.

Sementara itu, pada hari Uber mengumumkan uji coba mobil self-driving nya, sejumlah anggota Partai Republik dan Demokrat mengirim surat kepada Komite Transportasi Senat. Yang menyatakan bahwa perusahaan, universitas dan lain-lain yang menggunakan mobil self-driving agar dapat melaporkan semua kecelakaan, termasuk fender-benders, membawa $ 5 juta dalam asuransi ditambah asuransi mobil standar dan memperoleh persetujuan dari negara Departemen Perhubungan, hanya untuk menguji teknologi.

Di Eropa, cukup frustrasi menghadapi European Commission karena terlalu banyak ikut campur dalam undang-undang mengemudi kendaraan otonom.

“Kami di Eropa, ketika kita memiliki masalah keselamatan dalam mobilitas kita mengadopsi direktif keselamatan dan ketika kita memiliki masalah emisi kita mengadopsi direktif emisi. Padahal, driveless ini merupakan kesempatan emas. Kenapa kita semua tidak menunggu untuk hadirnya pendekatan regulasi horisontal baru?,” ujar kata Erik Jonnaert, Secretary General of The European car industry lobby group ACEA, pada Brussels Conferences menjabarkan.

Terlihat bahwa undang-undang mobile selft driving ini dibuat untuk mempersulit. Banyak pertanyaan yang diajukan adalah apakah kendaraan self driving ini harus diijinkan turun ke jalan. Lalu, kenapa tidak dibalik, bagaimana perkembangan teknologi yang mengawinkan beberap industri ini dilakukan dengan cara yang terbaik? Ujar Jonnaert menutup penjabarannya. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU