Telko.id, Jakarta – Dunia persilatan pengelolaan data Indonesia mendadak hingar bingar dengan dicanangkannya program revolusi industri 4.0 oleh Presiden Joko Widodo tahun lalu. Ini membuat banyak perusahaan bidang pengelolaan data mengeluarkan jurus-jurus andalannya supaya bisa ikut berpartisipasi dalam kompetisi bisnis sarat teknologi itu.
Country Manager Nutanix Indonesia Andreas Ananto Kagawa mengatakan pihaknya memiliki tiga jurus andalan untuk meraih pelanggan korporat, yang sudah diungkapkan ke publik dalam ajang pertemuan perusahaan data center dunia tahunan NEXT 2018 di New Orleans pada Mei lalu.
“Nutanix meluncurkan tiga solusi baru, yang memperkaya solusi Enterprise Cloud OS, yaitu Beam, Flow dan Era. Masing-masing menjawab tantangan yang dihadapi oleh pemimpin IT/CIO masa kini secara lebih spesifik,” ujar Andreas dalam acara silaturahmi Bersama dan bincang-bincang Nutanix di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Andreas menjelaskan Beam merupakan alat atau tool untuk multi cloud governance untuk anggaran (cost) dan kecocokan (compliance) yang bersifat self service. Melalui Beam, pengguna diharapkan dapat mengatur anggaran sistem dan melihat laporan lengkap serta prediksi bagi pembiayaan sistem antar layanan komputasi awan alias cloud publik dan privat yang cocok digunakan.
Baca juga: Teknologi Internet Berkembang, Kerjaan TI Makin Nambah
Anggaran juga bisa dilihat berdasarkan tim proyek mana saja yang menggunakan biaya terbesar atau aplikasi apa saja yang digunakan. Selain itu, katanya, Beam bisa memberikan saranan efisiensi biaya dan optimalisasi kinerja yang terbaik dari berbagai skenario.
“Beam membantu CIO agar tidak harus menghitung semua biaya dan anggaran secara manual lagi,” imbuh dia.
Jurus kedua, bagian dari Strategi Layanan Infrastruktur Nutanix, Flow merupakan pengatur lalu lintas jaringan yang bisa memonitor setiap aliran data aplikasi dan kebijakan di jaringan data, menetapkan, mengubah dan mengoptimalkan kebijakan jaringan, sampai dengan melakukan segmentasi perangkat dalam jaringan dengan mudah.
Dengan demikian, katanya, manajemen sistem dapat menentukan aplikasi mana saja yang boleh atau tidak boleh berkomunikasi dengan aplikasi lainnya.
Sedangkan jurus ketiga, yakni Era, merupakan manajemen database di data center yang dipermudah dengan fungsi Platform as a Service. Operasional dibuat mudah dilakukan, cukup dengan sekali klik.
Selain itu, Era juga memungkinkan pengelola jaringan melakukan duplikasi, backup, hingga snapshot dan replika dari database di setiap waktu. Apabila ada perubahan, ini bisa dikembalikan ke titik waktu sebelumnya yang pernah direkam, meningkatkan fleksibilitas dan keamanan data.
Saat ini Era mendukung database Oracle dan PostgreSQL dan akan mendapat dukungan untuk lebih banyak database di masa yang akan datang.
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah Sedang Bangun Sarana Komunikasi Besar-besaran
“Tujuan dari tiga produk/solusi baru ini adalah memudahkan dan menyempurnakan digital transformation bagi berbagai perusahaan yang menggunakan Nutanix, dan bisa diterapkan ke lintas industri yang beragam: finansial, kesehatan, e-commerce, ritel, perbankan, pemerintahan, dan lain sebagainya,” jelas dia.
Selain itu, Andreas mengklaim Nutanix juga membantu meningkatkan kecepatan proses perusahaan (Time to Market) dan menurunkan biaya kepemilikan atau TCO (Total Cost of Ownership) yang meliputi modal awal dan biaya operasional.
Sumber : Telset