Telko.id – Facebook mengakui telah berbagi data dengan mitra nya yakni empat perusahaan Cina, termasuk Huawei, pembuat smarftphone terbesar ketiga di dunia yang kini juga sedang mendapat sorotan dari badan intelijen AS tentang masalah keamana.
Seperti dilansir dari Reuter, perusahaan media social ini mengatakan bahwa Huawei Technologies Co Ltd, pembuat komputer Lenovo Group, dan pembuat smartphone OPPO dan TCL Corp, termasuk dalam sekitar 60 perusahaan di seluruh dunia yang menerima akses ke beberapa data pengguna setelah mereka menandatangani kontrak untuk menciptakan kembali pengalaman seperti Facebook untuk pengguna mereka.
Facebook mengatakan bahwa separuh kemitraannya sudah diselesaikan. Bahkan, sudah akan mengakhiri perjanjiannya dengan Huawei akhir pekan ini. Setelah, tiga kemitraan lainnya dengan perusahaan Cina juga berakhir.
Perusahaan telekomunikasi China, akhir-akhir ini memang banyak dapat sorotan dari pejabat intelijen AS. Dianggap memberi kesempatan bagi spionase asing dan mengancam infrastruktur di Negara tersebut.
Seorang eksekutif Facebook mengatakan bahwa perusahaan telah mengelola dengan hati-hati akses yang diberikannya kepada perusahaan-perusahaan China.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Francisco Varela, wakil presiden kemitraan seluler untuk Facebook menjelaskan bahwa “Facebook bersama dengan banyak perusahaan teknologi AS lainnya telah bekerja dengan para produsen Cina lainnya untuk mengintegrasikan layanan ke ponsel”.
Yang dilakukan Facebook, sebenarnya adalah berbagi API, atau antarmuka program aplikasi, yang pada dasarnya diperlukan untuk menentukan bagaimana komponen perangkat lunak dapat berinteraksi. Facebook pun mengaku sudah mengelola dengan hati-hati akses yang diberikan pada mitra nya, termasuk perusahaan dari Tiongkok ini.
Varela pun menegaskan bahwa “semua informasi dari integrasi ini dengan Huawei disimpan di perangkat, bukan pada server Huawei.” (Icha)