Telko.id – Seorang mantan teknisi Verizon Wireless di Alabama telah mengaku menggunakan komputer perusahaan untuk mencuri dan menjual lokasi dan panggilan data pribadi pelanggan selama lima tahun.
Seperti dilaporkan Ars Technica, Daniel Traeger dari Birmingham terancam dipenjara lima tahun atau denda US$250.000 untuk biaya peretasan federal. Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, Traeger mengaku bahwa dia menjual data ke detektif swasta yang tidak disebutkan namanya.
Menurut ketentuan pembelaan (PDF), Traeger dan detektif swasta itu kesepakatan sekitar tahun 2009, ketika Traeger setuju untuk memberikan informasi meskipun ia sadar ia tidak berwenang untuk mengakses data atau memberikannya kepada pihak ketiga.
Traeger menggunakan dua sistem internal yang berbeda untuk mengakses catatan panggilan dan ping ponsel korban untuk mendapatkan lokasi mereka. Dia kemudian mengumpulkan semua data ke spreadsheet yang ia diteruskan ke detektif tersebut melalui email.
Lewat aksinya ini, seperti diwartakan Engadget, Kamis (29/9), Traeger menghasilkan hanya US$50 per bulan (Rp 650 eibu), atau sekitar US$25 (Rp 325 ribu) per catatan, ketika ia mulai menjual informasi tersebut. Pada saat ia akhirnya tertangkap pada tahun 2014, Traeger telah mengumpulkan lebih dari US$10.000 (Rp 130 juta) dari data pribadi pelanggan Verizon.
Sementara apa yang dilakukan Traeger ini bisa dikatakan sebagai aksi peretasan skala kecil dari dalam perusahaan, awal tahun ini satuan tugas anti-hacking Verizon bahkan diretas bersama dengan cache data pelanggan Enterprise. Tahun lalu, Buzzfeed juga melaporkan bahwa kerentanan dalam sistem Verizon membuatnya sangat mudah dibobol, khususnya bagi peretas untuk mengakses akun pelanggan internet rumah.