Telko.id – Keputusan pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk menurunkan tarif interkoneksi sebesar 25% ditanggapi positif oleh sejumlah operator. Langkah ini dinilai bagus karena selain dapat meningkatkan efisiensi di kubu penyedia layanan, beban masyarakat dalam menggunakan layanan seluler juga akan berkurang.
“Dengan penurunan tarif interkoneksi, artinya operator akan dapat menawarkan tarif offnet (telpon ke operator lain) yang lebih kompetitif,” kata General Manager Corporate Communication PT. XL Axiata Tbk, Tri Wahyuningsih saat dihubungi tim Telko.id di Jakarta, Rabu (3/8).
Dengan turunnya tarif interkoneksi, Ia menambahkan, akan ada lebih banyak operator yang dapat menawarkan layanannya di suatu daerah, dan pelanggan pun akhirnya akan mendapatkan keuntungan dari ini, yakni berupa tarif yang lebih murah. “Dan tidak perlu lagi menggunakan nomor yg berbeda untuk memanggil nomor operator lain,” lanjutnya.
Sambutan yang tidak jauh berbeda diutarakan M.Danny Buldansyah, selaku Wakil Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia. Dihubungi melalui pesan singkat, Danny mengaku cukup puas dengan Permen tarif interkoneksi yang akan diimplementasikan Septenber nanti itu.
“Kami melihatnya juga sudah fair terlebih presentase penurunannya beragam disesuaikan dengan layanannya,” katanya.
Terkait penyesuaian tarif di ritel sendiri, Danny menyebut, perusahaan masih harus mengkaji lebih lanjut sambil mempersiapkan beberapa program serta tarif produk agar daoat memberikan lebih banyak lagi manfaat bagi pelanggan.
Sementara itu, XL memilih untuk menyesuaikan penurunan di ritel dengan aturan yang baru. “Kami akan melakukan penyesuaian tariff off net sampai dengan 25% tersebut,” pungkas Ayu.
Sekedar informasi, biaya interkoneksi sendiri merupakan biaya yang harus dibayar oleh sebuah operator kepada operator lain yang menjadi tujuan panggilan. Tarif interkoneksi adalah salah satu komponen yang vital dalam penghitungan biaya sambungan jika menelpon lintas operator.
Selain interkoneksi, selama ini pelanggan juga dibebankan biaya lain untuk tarif retail semisal untuk biaya aktivitas bisnis operator dan margin keuntungan.