Telko.id, Jakarta – Huawei memulai pembicaraan dengan Rusia untuk membahas kemungkinan memakai sistem operasi buatan Rusia, Aurora OS di 360 ribu tablet. Hal tersebut dilakukan untuk keperluan sensus penduduk di negara tersebut pada tahun depan.
Huawei telah mencari sistem operasi alternatif untuk Android bikinan Google setelah Washington melakukan embargo. Huawei terancam tak lagi bisa mengakses komponen dan teknologi Amerika Serikat (AS).
{Baca juga: Huawei: Kalau Kepepet, Kami Baru Pakai HarmonyOS}
“Proyek tersebut hanyalah percontohan. Kami melihatnya sebagai tahap pertama peluncuran Aurora OS di perangkat Huawei, ”ujar sumber pertama kepada Reuters, seperti dikutip Telko.id, Selasa (27/8/2019).
Huawei sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Komunikasi Rusia. Sayang, juru bicara Huawei tidak memberikan rincian lain. Kementerian Komunikasi Rusia juga tak mengklarifikasi kabar soal hal itu.
Pekan lalu, Huawei mengatakan bahwa pembatasan perdagangan oleh AS bisa memangkas pendapatan dari hasil penjualan ponsel. Huawei berpotensi kehilangan pemasikan USD 10 miliar pada tahun ini.
Rusia sedang mendiskusikan penggunaan Aurora OS di 360 ribu tablet buatan Huawei pada Agustus 2020. “Huawei tertarik dengan proyek tersebut. Kebetulan, Aurora OS sedang tidak digunakan,” ucap sumber kedua.
{Baca juga: Huawei “Bodo Amat” dengan Embargo dari Amerika Serikat}
Pemilik Aurora OS, Rostelecom, adalah satu-satunya kontraktor yang mau membeli tablet Huawei untuk keperluan sensus penduduk di Rusia pada Oktober 2019. Asal tahu saja, Rusia memiliki populasi 147 juta. [SN/HBS]
Sumber: Reuters