Telko.id, Jakarta – Samsung masih menimbang-nimbang, kapan akan meluncurkan ponsel layar lipat pertamanya, Galaxy Fold seharga USD 2.000 secara resmi. CEO Samsung, Koh Dong-jin, berjanji segera memberi keputusan dalam waktu dekat.
“Kami telah meninjau cacat di Galaxy Fold. Kami akan menyampaikan kesimpulan dalam beberapa hari,” ujarnya. Koh juga memberi tahu bahwa kerusakan disebabkan oleh zat yang masuk ke perangkat dilansir New York Post.
Dikutip Telko.id, Jumat (10/5/2019), ia menyampaikannya setelah Samsung menyatakan tidak bisa mengirim ponsel lipatnya itu pada akhir Mei 2019 ke para pemesan jika tidak ada konfirmasi. Para pemesan pun mempertanyakan komitmen Samsung.
{Baca juga: Samsung Ancam Batalkan Pemesanan Galaxy Fold, Kenapa?}
Samsung membuat kebijakan tegas terkait pemesanan, dengan menyatakan pemesan yang belum konfirmasi secara otomatis akan dianggap batal membeli ponsel layar lipat seharga USD 2.000 atau sekitar Rp 28 juta itu.
“Kalau pemesan tidak konfirmasi pembelian maksimal pada 31 Mei 2019, kami anggap pemesanan batal. Kami memberlakukannya berdasarkan regulasi,” tegas Samsung via email, seperti dikutip Telko.id dari CNBC, Rabu (8/5/2019).
Mulanya, Samsung berencana meluncurkan ponselnya ini di Amerika Serikat pada 26 April 2019. Akan tetapi, beberapa hari sebelum tanggal peluncuran, beberapa media yang berkesempatan mengujinya telah mengobral permasalahan di Galaxy Fold.
{Baca juga: Peluncuran Samsung Galaxy Fold Ditunda, Buntut Masalah Layar?}
Mau tak mau, Samsung menunda peluncuran ponsel tersebut. Samsung pun berkomitmen untuk memberitahu kepada pelanggan tentang status pemesanan ponselnya itu. “Kami sedang melakukan perbaikan beberapa masalah di Galaxy Fold,” katanya. [SN/HBS]
Sumber: NY Post