Telko.id – Lembaga Penelitian Teknologi dan Sains Terapan Hong Kong atau ASTRI telah mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan kawasan itu tidak tertinggal dari negara lainnya, khususnya menjelang era 5G.
Berbicara dalam upacara pembukaan EmTech Hong Kong, sebuah konferensi tentang teknologi yang sedang berkembang dan diselenggarakan oleh MIT Technology Review, ketua ASTRI Wong Ming-Yam mengatakan Hong Kong tertinggal dari rekan-rekannya di Asia dalam hal belanja R&D.
“Hong Kong adalah kota yang hidup dari semua standar, tapi kami masih memiliki banyak hal untuk dikejar. Pada tahun 2014, pengeluaran R&D kota hanya menyumbang 0,74% dari PDB, sementara angka di China 2,05%, Singapura 2%, Jepang 3,58%, dan Korea Selatan 4,29%,” kata Wongseperti dilansir Computerworld, Rabu (8/6).
Karenanya, ia merasa bahwa Hong Kong perlu melakukan investasi lebih dalam R&D dan menarik lebih banyak bakat teknologi global.
Dalam konferensi yang sama, para ahli ASTRI juga membahas potensi aplikasi dari proyek R&D di industri yang berbeda dan untuk masa depan Hong Kong.
CTO ASTRI Meikei Yung, Linda Ieong mengatakan pihaknya tengah mengerjakan serangkaian proyek penelitian, mulai dari jaringan generasi berikutnya, keamanan cyber manufaktur cerdas hingga teknologi pembelajaran mesin.
Adapun area penelitian kunci lain untuk ASTRI adalah blockchain, yakni teknologi kriptografi yang mendasari mata uang virtual seperti Bitcoin. Teknologi ini diharapkan memiliki dampak besar pada mata uang, sistem pembayaran, DRM, manajemen catatan kesehatan dan berbagai industri lainnya.