Telko.id – Laporan terbaru dari lembaga penelitian Strategy Analytics menyebutkan bahwa akan ada setidaknya 690 juta koneksi 5G pada tahun 2025, dengan pengiriman handset 5G yang juga diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta.
Menurut Strategy Analytics, angka 690 juta tersebut berhubungan dengan apa yang mereka panggil “user-linked subscriptions” dan tidak termasuk koneksi industri mesin-ke-mesin.
“Jadi kita memasukkan koneksi dimana ada end-point pengguna individu (baik B2C atau B2B), seperti untuk konsumen produk elektronik, tetapi tidak menyertakan aplikasi vertikal/industri,” kata Phil Kendall, Direktur Eksekutif Strategy Analytics, sperti dilansir dari Totaltelecom, Jumat (26/8).
Definisi ini mencakup handset; koneksi modem dan tertanam di PC/notebook/laptop; tablet; dan koneksi dalam kategori konsumer elektronik termasuk perangkat wearable, mobil terkoneksi dan banyak lagi.
Pada bulan Juni, Ovum memperkirakan bahwa langganan 5G global akan mencapai 24 juta pada akhir 2021 tetapi hanya mengacu koneksi broadband.
Strategy Analytics juga memperingatkan bahwa fragmentasi sangat mungkin terjadi mengingat operator di berbagai daerah mengejar jalur 5G yang berbeda. Sebab itu, perusahaan menilai kerja yang signifikan diperlukan untuk menyatukan kesamaan standar awal 5G dengan kebutuhan jangka panjang untuk mendukung kebutuhan pasar yang beragam.
Analis senior Strategy Analytics, Guang Yang mencatat bahwa rencana jaringan 5G telah berkembang dengan baik pada tahun 2016, mendorong sebuah ekosistem yang akan menempatkan 7% dari koneksi mobile pada jaringan 5G pada tahun 2025.
“Rencana peluncuran 5G di China pada 2020 membawa itu lebih dekat ke pengadopsi awal di AS, Korea Selatan dan Jepang, yang mempercepat kemajuan untuk memenuhi tuntutan akses broadband dari Olimpiade dan kompetisi pemain non-tradisional. Sebaliknya, operator Eropa saat ini lebih memperhatikan peluang di IOT,” kata Yang.
Dalam hal penjualan handset, Direktur Strategy Analytics Ken Hyers mengatakan handset 5G komersial pertama akan muncul dalam jumlah kecil pada tahun 2020 di Korea Selatan dan Jepang. Pada 2021, peluncuran yang lebih banyak diharapkan akan terjadi di AS, Inggris, Swedia dan UEA dengan penjualan komersial diperkirakan melebihi 300 juta pada tahun 2025.
“Pada tahun 2022, puluhan juta handset 5G akan dijual, dan sebagai proporsi dari total handset penjualan akan mencapai persentase single digit rendah,” kata Hyers.
Sementara itu, Analis senior Ville-Petteri Ukonaho juga menunjukkan bahwa hndset 5G komersial pertama kemungkinan akan dibanderol dengan label harga yang sangat mahal.