Telko.id, Jakarta – Juni 2019 lalu, Apple mengumumkan akan menarik MacBook Pro 15 inci buatan 2015 karena ada permasalahan baterai. Baterai MacBook Pro 15 berjenis lithium-ion tersebut cepat panas sehingga rawan terbakar atau meledak.
Bahkan, foto yang dibagikan pada Juli 2019 lalu menunjukkan sebuah MacBook Pro terbakar gara-gara mengalami panas baterai.
Setelah serangkaian permasalahan MacBook Pro 15 inci buatan 2015, beberapa maskapai memberlakukan larangan parsial. Mereka tak mengizinkan keberadaan laptop tersebut di bagasi pesawat.
{Baca juga: Huawei Luncurkan Pesaing MacBook Pro, Harga Rp 10 Jutaan}
Menurut Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Rabu (28/08/2019), meski masih bisa membawa MacBook Pro 15 ke pesawat, penumpang wajib meletakannya di tas bawaan, bukan bagasi.
Sebab, jika MacBook terbakar di kabin, penanganannya cenderung cepat. Lain hal apabila ada kejadian di ruang kargo, tak akan ada satu orang pun yang mengetahuinya sampai semuanya telah terlambat.
{Baca juga: Lagi, MacBook Pro Tiba-tiba Terbakar saat Ditinggal Tidur}
Sekadar informasi, perusahaan-perusahaan penerbangan dunia yang telah memberlakukan larangan itu, antara lain, Singapore Airlines, Thai Airways, dan Virgin Australia. Mereka telah menerapkan aturan ketat.
“Karena penarikan MacBook di seluruh dunia oleh Apple terkait persoalan baterai, kami memperketat kebijakan. Semua MacBook harus ditempatkan hanya di dalam kabin,” tegas Virgin Australia. (SN/FHP)
Sumber: Ubergizmo