Telko.id – Baidu, perusahaan berbasis teknologi dan media terkemuka baru-baru ini ditetapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia sebagai salah satu mitra dalam meningkatkan edukasi tentang keelokan pariwisata Indonesia di mata masyarakat Tiongkok.
Kemitraan ini menjadi penting dan strategis mengingat masih rendahnya minat wisatawan Tiongkok untuk mengunjungi Indonesia, sementara dari sisi jumlah wisatawan maupun belanja yang dilakukan selama kunjungan ke luar negeri, wisatawan Tiongkok saat ini menduduki peringkat teratas di dunia.
“Jumlah wisatawan Tiongkok yang melakukan kunjungan ke luar negeri dari tahun ke tahun terus memperlihatkan tren peningkatan yang signifikan. Di tahun 2015, jumlah wisatawan Tiongkok yang bepergian ke luar negeri bahkan mencapai lebih dari 100 juta orang. Bagi Indonesia, tingginya minat masyarakat Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke luar negeri merupakan potensi besar yang harus digarap secara strategis agar target untuk dapat mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok di tahun 2019 dapat tercapai atau bahkan terlampaui,” ujar Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya.
Menteri Pariwisata menambahkan, dukungan mitra yang mampu membantu meningkatkan edukasi kepada wisatawan Tiongkok terhadap pariwisata Indonesia sangat diperlukan, mengingat tingkat ketertarikan mereka untuk mengunjungi Indonesia masih rendah. Di tahun 2015, jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia mencapai sekitar 1,1 juta orang. Angka yang masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wisatawan Tiongkok yang berwisata ke luar negeri.
“Melihat profil wisatawan Tiongkok yang mayoritas berusia di bawah 45 tahun dan 83% menjadikan informasi berbasis internet atau online sebagai salah satu referensi utama dalam menentukan destinasi wisata, kami memutuskan untuk menggandeng Baidu, perusahaan teknologi terkemuka berbasis di Tiongkok, sebagai mitra Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan penyebaran informasi dan edukasi tentang keindahan Indonesia di Tiongkok. Posisi kepemimpinannya serta besarnya jumlah pengguna Baidu di Tiongkok, menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam membangun kemitraan ini dengan Baidu,” tambah sang Menteri.
Kemitraan yang bertujuan untuk semakin meningkatkan pengetahuan serta ketertarikan wisatawan Tiongkok terhadap Indonesia ini juga disambut penuh antusias oleh Baidu.
Melalui keterangan resminya, Bao Jianlei, Managing Director Baidu Indonesia mengurai raasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kepada Baidu.
“Baidu saat ini memiliki sekitar 600 juta pengguna di Tiongkok. Kami juga merupakan perusahaan mesin pencari nomor satu di Tiongkok dengan pangsa pasar lebih dari 79%, dan salah satu produk kami, Baidu Travel, merupakan salah satu platform perjalanan nomor satu di Tiongkok. Wisatawan Tiongkok juga telah menjadikan Baidu Travel sebagai referensi utama di online dalam berwisata ke luar negeri. Ditambah dengan adanya fakta bahwa generasi baru wisatawan Tiongkok kini semakin mandiri dalam berwisata dan mereka pun kian mengandalkan informasi-informasi berbasis internet, maka kami sangat optimis kemitraan ini menciptakan sinergi positif dan kontributif terutama dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya wisatawan Tiongkok,” katanya.
Melalui kemitraan ini, Baidu juga akan berkontribusi dalam penyelenggaraan serangkaian lokakarya yang bertujuan untuk mengedukasi para penyedia informasi dunia pariwisata Indonesia secara online, seperti biro perjalanan, pengelola destinasi wisata dan penyedia layanan penginapan atau perhotelan.
Pemahaman Baidu yang tinggi terhadap perilaku wisatawan Tiongkok dalam mencari informasi-informasi wisata menarik, gaya penyampaian informasi seperti apa yang selama ini mereka minati, serta destinasi wisata apa saja yang dapat menarik perhatian mereka, akan disampaikan oleh Baidu di setiap penyelenggaraan lokakarya dan diharapkan akan menjadi referensi yang bermanfaat bagi penyedia informasi wisata Indonesia dalam menyampaikan ulasannya secara atraktif.
“Menyediakan informasi online yang informatif dengan gaya penyajian menarik sesuai perspektif masyarakat Tiongkok merupakan salah satu kunci penting dalam memikat mereka untuk mengunjungi Indonesia. Sebab, mayoritas dari wisatawan Tiongkok akan menggunakan sumber-sumber informasi online sebagai referensi utama dalam menentukan destinasi yang hendak mereka kunjungi,” pungkas Bao Jianlei.