Telko.id – Maraknya kasus penipuan telekomunikasi di China, yang beberapa waktu lalu bahkan sempat menewaskan tiga korbannya, mau tak mau membuat negara ini lebih sigap dalam menangani kasus serupa. Terbukti, polisi, bank dan regulator perbankan di negara tersebut kini mulai bekerja sama untuk melawan penipuan serupa dan melindungi hak-hak warga negara.
Kementerian Keamanan Publik dan Komisi Regulator Perbankan China telah bersama-sama mengeluarkan dokumen yang telah dibekukan dan mengembalikan uang yang terlibat dalam penipuan telekomunikasi dan online.
Tahun lalu, kementerian yang berwenang menugaskan polisi setempat di Beijing untuk membangun platform informasi untuk membantu dalam upaya melawan penipuan telekomunikasi dan online.
Menurut sumber kepolisian, sebagaimana dilaporkan chinadaily, Senin (26/9), platform tersebut telah digunakan oleh sektor perbankan untuk membekukan lebih dari 400.000 rekening bank terkait penipuan yang melibatkan lebih dari 1,1 miliar yuan atau sekitar US$ 165 juta.
Selain itu, banyak bank saat ini juga telah meningkatkan pelatihan terhadap stafnya untuk memungkinkan mereka mengidentifikasi dan mencegah transaksi yang mencurigakan.
Seorang petugas manajemen risiko penipuan di Industrial and Commercial Bank of China, Ma Xudong mengatakan bahwa bank bekerja sama dengan polisi dan bank lain untuk membuat blacklist rekening yang mencurigakan guna mengidentifikasi transaksi mencurigakan dengan cara yang lebih efektif.
“Sebagian besar transaksi yang melibatkan rekening yang masuk ke dalam daftar hitam dapat dikelola secara baik,” kata Ma, seraya menambahkan bahwa pada akhir bulan lalu, sistem itu telah membantu bank mencegah lebih dari 100.000 kasus pengiriman uang terkait penipuan, mencegah klien mereka dari kerugian senilai lebih dari 1,46 miliar yuan.
Kerjasama lebih lanjut antara kepolisian dan lembaga keuangan pun dijanjikan Chen Shiqu, selaku pejabat senior di biro investigasi kriminal kementerian demi melindungi hak-hak warga negara.