Telko.id – Vodafone Group telah menyuntikkan dana sebesar US$7.2 miliar kepada unit bisnisnya di India menjelang lelang spektrum yang akan digelar 1 Oktober mendatang.
Dana tersebut dikucurkan demi memungkinkan Vodafone India untuk terus melanjutkan investasinya dalam spektrum, disamping juga melakukan perluasan jaringan di berbagai lapisan teknologi.
Seperti diketahui, Vodafone sendiri diketahui telah bergabung bersama setidaknya enam operator lainnya untuk berpartisipasi pada lelang spektrum 1 Oktober mendatang.
Menurut perkiraan Crisil Research, sebuah perusahaan yang berbasis di Mumbai, baik Vodafone, Airtel, maupun Idea membutuhkan paling tidak sekitar satu triliun rupee atau sekitar US$ 15 miliar masing-masing untuk spektrum dan perluasan jaringan, selama dua tahun ke depan.
Vodafone India merupakan operator telekomunikasi yang 100 persen kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Grup Vodafone. Penyedia layanan telekomunikasi ini memiliki sekitar 200 juta pelanggan di India, dimana lebih dari setengah dari pelanggannya (107 juta) berasal dari pedesaan India.
Vodafone Group sendiri dikabarkan berencana untuk mendapatkan sekitar £2,5 miliar melalui IPO unit Indianya.
Berita ini muncul setelah Reliance Jio ikut masuk ke pasar 4G di negeri ini dan setelah Maxis Communications yang berasal dari Malaysia menggabungkan unit bisnisnya di India, Aircel dengan Reliance Communications.