Telko.id – Setelah beberapa waktu lalu, Mantan CEO Uber Technologies Inc. Travis Kalanick, membantah akan menjual saham di perushaan yang didirikan, kini Kalanick berencana untuk menjual sahamnya sebanyak 29% dari kepemilikannya. Seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (6/1/2018).
Dengan penjualan sahamnya tersebut, Kalanick bakal meraup sekitar $ 1,4 miliar. Atau sekitar Rp. 20 triliun. Rencananya, yang akan membeli saham tersebut adalah SoftBank Group Corp. dan sebuah konsorsium investor lainnya. Nilai valuasi ekuitas Uber sendiri diperkirakan sebesar $ 48 miliar.
Kalanick yang memiliki 10 persen perusahaan, telah menawarkan untuk menjual sebanyak setengah dari sahamnya. Dalam penawaran tersebut, anggota dewan diizinkan untuk tender. Sebenarnya saham yang akan dilepas oleh Kalanick lebih besar lagi, hanya saja jumlahnya harus dikurangi karena ada kesepakatan antara Uber dan pembeli mengenai batas saham yang dijual.
Sebelumnya, Kalanick didesak untuk mengundurkan diri setelah perusahaan tersebut terperosok dalam masalah hokum dan serangkaian investigasi pemerintah mengenai bagaimana bisnis itu dilakukan. Pria yang bakal menjadi miliader karena penjualan saham ini juga sempat bentrok dengan Benchmark, salah satu investor paling awal dan terbesar di perusahaan itu.
Benchmark menjual sekitar $ 900 juta saham Uber-nya, atau sekitar 14,5 persen kepemilikannya di perusahaan tersebut, orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan.
GV, perusahaan modal ventura Alphabet Inc., menawarkan secara signifikan kurang dari separuh sahamnya di Uber meskipun anak perusahaan mobil Alphabet yang mengendarai mobil Waymo menuntut Uber karena mencuri rahasia dagang. Pada bulan Oktober 2017, perusahaan investasi Alphabet lainnya, CapitalG, mengatakan bahwa perusahaan tersebut memimpin investasi di pesaing utama AS Uber, Lyft Inc. (Icha)