spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Pendapatan Samsung Q2 jatuh Gegara Permintaan S9 ‘Sedikit’

Telko.id – Samsung melaporkan hasil kuartal kedua tidak sesuai dengan harapan. Lebih rendah secara year on year maupun dibandingkan dengan kuartal yang sama. Pasalnya, permintaan Galaxy S9 yang digadang-gadang bisa popular di masyarakat ternyata tidak terjadi. Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk ini juga cukup tinggi.

Smartphone yang masuk dalam divisi IT dan Mobile (IM) ini mencatatkan pendapatan yang paling lemah. Turun 20 persen menjadi KRW 24,0 triliun, dengan ponsel bergerak 22 persen lebih rendah menjadi KRW 22,67 triliun.

Samsung beralasan bahwa di tengah pasar smartphone premium yang lamban dan persaingan yang semakin ketat, pengiriman dan pendapatan ponsel pintar Samsung menurun QoQ karena lambatnya penjualan Galaxy S9 dan S9 + serta bertahap dari model low-end yang lebih tua.

Kondisi ini, diperkirakan oleh Samsung akan berlanjut pada paruh ke dua tahun ini. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dari konsumen yang kini mencari spesifikasi lebih tinggi namun dengan harga yang lebih murah.

Untuk menyiasati kondisi tersebut, Samsung menyebutkan akan melakukan peluncuran model Note terbarunya lebih cepat. Sedangkan untuk kelas low to middle akan mencari penambahan teknologi baru dan canggih namun dapat diproduksi secara massif sehingga dapat menekan harga jual ke pasar.

Strategi tersebut dianggap Samsung cukup efektif karena melihat permintaan akan smartphone dan tablet diperkirakan akan meningkat di paruh kedua. Walaupun persaingan akan semakin meningkat ketika ada produk terbaru dirilis.

Hal ini tidak hanya terjadi pada smartphone saja. Tetapi juga hampir pada semua segmen berkontribusi terhadap penurunan penjualan. Kecuali di Unit Perangkat semikonduktor (DS). di mana pendapatan naik 10 persen, terangkat oleh operasi semikonduktor naik 25 persen dan Memori melonjak 33 persen. Permintaan memori untuk produk masih tinggi karena adanya data center. Bahkan pengiriman DRAM dan NAND terus meningkat. Namun, untuk S.LSI melemah.

Sedangkan untuk pengiriman OLED panel fleksibel diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, meskipun persaingan akan tetap sengit untuk panel yang kaku. Untuk LCD, pendapatan akan tetap lemah meskipun permintaan meningkat, karena persaingan yang lebih kuat.

Ke depan, perusahaan akan terus memperkuat daya saing produk berdasarkan kepemimpinan perangkat keras, dengan mengadopsi teknologi mutakhir dan faktor bentuk baru dan mendapatkan kepemimpinan di 5G. Selanjutnya, berdasarkan ekosistem Bixby yang terus berevolusi yang menghubungkan smartphone, TV, lemari es, dan perangkat IoT lainnya, Samsung bertujuan untuk menawarkan layanan yang dipersonalisasi kepada pelanggan dan menciptakan sinergi dengan layanan lain seperti Samsung Pay.

Untuk Bisnis Jaringan, Perusahaan akan menyediakan mitra utamanya dengan solusi jaringan 5G dan terus berinvestasi untuk menjadi pemimpin global dalam solusi jaringan generasi mendatang.

Secara keseluruhan, pendapatan Samsung menurun menjadi KRW 58,48 triliun di Q2 dari 61 triliun tahun sebelumnya. Laba operasional naik menjadi KRW 14,87 triliun dari 14,07 triliun, melambat dari kuartal sebelumnya, sementara laba bersih tetap tidak berubah, di KRW 11,04 triliun dari 11,05 triliun. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU