spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Pemerintah Akan Buka Tender Pembangunan 5.000 BTS USO Di Daerah Terpencil

Telko.id – Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih belum merata. Maklum saja, karena tidak semua operator mau membangun diwilayah terpencil yang secara bisnis tidak menguntungkan. Itu sebabnya, pemerintah menggalakkan program USO atau Universal Service Obligation untuk membangun jaringan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang dikenal dengan daerah 3T.

Pada tahun 2017 lalu saja, pemerintah sudah membangun 663 unit dari program USO ini. Tahun 2018 ini akan dipercepat dan dalam waktu dekat mampu mencapai angka 5000 BTS yang berada di 132 Kabupaten.

“Minimal, BTS yang dibangun sudah memiliki kapasitas 3G,” ungkap Ismail, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo saat ditemui di Purui, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (23/1/2018), seperti yang dikutip dari Detik.com.

Untuk mencapai target yang dicanangkan tersebut, pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan informatika akan mengubah cara pendekatannya.

“Karena itu, rencananya agar mengubah model pendekatannya juga. Jadi, akan tender secara serentak, dibagi per area nanti rencananya,” sebutnya.

Sayangnya, untuk detail model yang akan digunakan masih belum ditentukan. Hanya saja, berdasarkan pengamatan di lapangan, animo masyarakat akan kebutuhan infrastruktur jaringan telekomunikasi ini sudah sangat tinggi. “Jadi, pendekatan yang dilakukan juga tidak akan linier, tetapi akan eksponensial,” kata Ismail menambahkan.

Sekedar diketahui, USO, yang juga dikenal sebagai dana Kewajiban Pelayanan Umum (KPU), dikontribusi oleh pelaku bisnis telekomunikasi yang menyumbang sebesar 1,25 persen dari pendapatan usaha. Dana ini disetor kepada pemerintah di setiap kuartal.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini merupakan implementasi dari program BTS USO oleh Kementerian Kominfo yang dikerjakan melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI).

Sebelum menyandang nama BAKTI, divisi Kominfo yang mengurusi penyediaan internet di daerah terpencil ini bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).

Program BTS USO adalah bantuan pembangunan BTS di wilayah blankspot atau tidak terpancar sinyal telekomunikasi dari BTS komersial untuk melayani akses telekomunikasi.

Melalui skema bottom up, titik lokasi pembangunan merupakan usulan dari pemerintah daerah (pemda) dengan menyediakan lahan hibah yang akan menjadi lokasi pembangunan BTS. Lalu BAKTI menyediakan infrastrukturnya. (Icha)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU