Telko.id – Pasar infrastruktur jaringan nirkabel saat ini dalam tahap transisi, karena operator seluler berusaha mengatasi permintaan lalu lintas seluler yang meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pergeseran paradigma ini membawa tantangan dan peluang baru bagi vendor infrastruktur. Mengapa?
Secara istilah “Infrastruktur Jaringan Nirkabel” secara konvensional dikaitkan dengan RAN macrocell (Jaringan Akses Radio) dan mobile core segments dari jaringan operator seluler. Namun, cakupan istilah ini berkembang karena operator seluler mulai meningkatkan investasi nya dengan memanfaatkan heterogen network yang mengawinkan small cells, carrier Wi-Fi and DAS (Distributed Antenna Systems), untuk meningkatkan kapasitas dan menambah coverage sekaligus.
Di Sisi lain, operator seluler ingin beralih ke arsitektur C-RAN (Sentralisasi RAN), yang mampu melakukan sentralisasi fungsi dasar yang kemudian didistribusikan ke banyak node radio. Jika dibandingkan dengan kelompok BTS mandiri, C-RAN memberikan kinerja dan manfaat ekonomi yang signifikan seperti penyatuan sumber daya, koordinasi multi sel, perluasan jaringan dan efisiensi energy yang lebih tinggi.
Itu sebabnya, meskipun terjadi penurunan yang cepat dan terus-menerus dalam belanja infrastruktur RAN makrosel standalone, SNS Research memperkirakan bahwa pasar infrastruktur jaringan nirkabel akan tumbuh pada CAGR 2% antara 2017 dan 2020.
Hal ini terjadi karena adanya investasi infrastruktur di HetNet dan peluncuran 5G NR (Radio Baru) yang diperkirakan akan mulai pada tahun 2019.
Hasil riset yang sama pun dikeluarkan oleh Research and Markets. Di mana, pasar infrastruktur jaringan Nirkable ini diperkirakan akan senilai $ 56 Miliar dalam pengeluaran tahunan pada tahun 2020, naik dari $ 53 Miliar pada tahun 2017.
“Pada tahun 2020, jaringan 5G akan mencakup hampir 5% dari semua pengeluaran untuk infrastruktur jaringan nirkabel. Investasi yang signifikan diharapkan datang dari infrastruktur jaringan inti dan transportasi IntGG 5G NR, NextGen (Next Generation) – antara 2020 dan 2025, angka ini akan meningkat lebih dari 40% pada akhir tahun 2025,” ujar Amy Cole Senior Manager Research and Markets, Guinness Centre, Taylors Lane, Dublin 8, Ireland dalam update tertulisnya. (Icha)