Telko.id – Banyak cara ditempuh operator untuk meningkatkan kelincahan serta memperkecil biaya. Salah satunya dengan melakukan upgrade pada sistem back office. Operator Vimpelcom, dalam hal ini menempuh jalur serupa. Lewat sebuah kesepakatan bernilai US$ 1 miliar, perusahaan asal Belanda ini memilih Ericsson untuk mendandani infrastruktur TI-nya.
Proyek ini meliputi operasi Vimpelcom di 11 negara, dan akan menghasilkan upgrade pada sistem pendukung bisnis (BSS) perusahaan menjadi ke digital sepenuhnya dalam upaya mempercepat pengembangan produk dan layanan, lapor Total telecom, Selasa, (14/6).
Selain itu, Vimpelcom juga akan menyebarkan analisis real-time untuk menawarkan layanan pribadi kepada pengguna akhir. Harapannya, proyek ini dapat menghasilkan penghematan signifikan pada sisi opex.
“Sistem digital baru akan membantu kami lebih baik dalam merespon pelanggan, disamping juga memusatkan dan menyederhanakan bisnis, menciptakan operasi yang ramping dan lincah yang akan menghasilkan struktur biaya yang lebih efisien di seluruh area cakupan kami,” kata Jean-Yves Charlier, CEO Vimpelcom , dalam sebuah pernyataan.
Menurut Vimplecom, proyek transformasi akan mempercepat strategi berkaitan dengan hiburan mobile, IoT, dan jasa keuangan, di samping tentunya komunikasi.
“Dalam dunia yang terhubung sepenuhnya, kesuksesan untuk operator membutuhkan kinerja, fleksibilitas, dan efisiensi,” kata CEO Ericsson Hans Vestberg.
Keunikan BSS Ericsson sebagai konsep layanan, dikombinasikan dengan kemampuan teknologi perusahaan, diakui Vestberg akan mendukung Vimpelcom dalam mewujudkan ambisinya sementara memposisikan perusahaan untuk pertumbuhan lebih lanjut seiring dengan besarnya dampak ICT pada industri.