Telko.id – PHK besar-besaran tampaknya tidak hanya akan dialami oleh karyawan Nokia saja. Penyedia infrastuktur jaringan lainnya, Ericsson, baru-baru ini juga dikabarkan akan memberhentikan setidaknya 3.000 staf selama beberapa bulan ke depan.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana yang sudah diumumkan perusahaan, yang ingin menghemat biaya hingga 9 miliar kronor atau sekitar US$ 1 miliar, lapor GTB, Rabu (15/6).
Ericsson mengatakan kepada Reuters, program ini sesuai rencana tetapi selebihnya masih harus dilakukan sebelum program selesai … Secara paralel, seperti yang diumumkan pada tanggal 21 April, perusahaan menerapkan perubahan struktural untuk lebih mempercepat pelaksanaan strategi dan mendorong efisiensi serta pertumbuhan lebih baik.
Kepada surat kabar lokal, Svenska Dagbladet, Per Norlander, pemimpin serikat teknik di Ericsson mengatakan belum pernah mendengar tentang rencana terbaru, terkait rencana PHK ini. “Banyak yang baru saja pulih dari PHK terakhir. Kemudian hal itu terjadi lagi,” katanya.
Seperti diketahui, perusahaan melaporkan kenaikan laba bersih 49% secara year-on-year untuk kuartal pertama sebesar USD 242,6 juta, namun pendapatan ini turun 2% menjadi USD 6,4 miliar.
CEO Ericsson Hans Vestberg sebelumnya pernah berkomentar bahwa perusahaan tidak puas dengan pertumbuhan dan perkembangan profitabilitas secara keseluruhan selama tahun terakhir dan berencana melakukan serangkaian perubahan organisasi dan struktural yang bertujuan membantu merangsang perubahan haluan. Sebagai bagian dari restrukturisasi, perusahaan akan membagi keseluruhan operasinya menjadi lima unit bisnis dan satu kelompok pelanggan khusus untuk industri dan masyarakat. Disamping juga, melakukan PHK massal.