Telko.id – Operator telekomunikasi Jepang, NTT DoCoMo, dilaporkan akan meningkatkan pengeluaran pada jaringan LTE-nya, dari yang semula ¥ 4 miliar atau setara US$ 3,9 miliar menjadi ¥ 97,1 atau sekitar US$ 95.5 miliar meningkatkan sedikit pengeluaran CAPEX-nya pada kuartal pertama 2016. Hal ini sebagaimana diungkapkan sang CEO, Kazuhiro Yoshizawa baru-baru ini.
“Meskipun ini adalah peningkatan dari tahun ke tahun bila dibandingkan dengan rencana awal kami, kemajuan belanja modal sedikit di belakang rencana tersebut,” kata Yoshizawa.
Saat ini, seperti dilaporkan GTB, Jumat (5/8), jumlah BTS LTE perusahaan telah mencapai 143.500 termasuk 30.900 BTS premium 4G. Perusahaan bermaksud untuk memperluas jumlah BTS premium 4G untuk 1.203 kota di Jepang.
NTT DoCoMo telah meluncurkan layanan broadband 275Mbps dan berinvestasi di teknologi carrier aggregation untuk menggabungkan spektrum baru dengan 3,5 gigahertz. Tujuannyaa adalah untuk akhirnya meluncurkan layanan broadband 377Mbps dan memperluas carrier aggregasi untuk menutupi 49 kota di seluruh Jepang.
“Selama tahun fiskal 2016 ini kami berencana untuk meluncurkan layanan yang melebihi 500 megabit per detik dan akan menggunakan MIMO. Menjelang tahun 2020, kami akan meningkatkan dasar jaringan untuk meluncurkan 5G,” kata Yoshizawa.
NTT DoCoMo mengatakan jumlah pelanggan mobile meningkat sebesar 6% pada tahun fiskal lalu, mencapai 71.61 juta. Jumlah pengguna smartphone dan tablet juga meningkat sebesar 13% menjadi 33.44 juta.