spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Nokia Rumahkan Ribuan Karyawan di Eropa, Bagaimana dengan Indonesia?

Telko.id – Seperti telah diprediksi sebelumnya, buntut dari akuisisi Alcatel Lucent oleh Nokia adalah pengurangan tenaga kerja. Terbukti, perusahaan kemarin mengeluarkan sebuah pernyataan terkait rencananya untuk merumahkan setidaknya 3100 karyawan. Jumlah tersebut meliputi 1300 pekerjaan di Finlandia, 1400 pekerjaan di Jerman, dan 400 sisanya di Perancis.

Menurut pernyataan tersebut, seperti dilansir dari Telecom, Kamis (7/4), pengurangan tenaga kerja sendiri dilakukan untuk memenuhi integrasi Alcatel-Lucent dan tantangan atau tren pasar di masa mendatang.

Seperti diketahui, Nokia telah menyelesaikan proses akuisisinya terhadap ALU sejak Januari lalu, dan telah menargetkan USD 1.02 miliar untuk apa yang mereka sebut “sinergi biaya operasional”. Sederhananya, perusahaan ingin menyingkirkan biaya berlebihan di mana Nokia dan ALU memiliki penawaran produk atau unit bisnis serupa atau identik.

Untuk melakukannya, Nokia mau tidak mau harus merumahkan karyawannya selama tiga tahun ke depan. Menurut Nokia, pengurangan akan difokuskan pada daerah-daerah di mana ada tumpang tindih, seperti R&D, sales dan fungsi perusahaan. CEO Rajeev Suri mengatakan komitmen Nokia untuk mengurangi opex yang digandakan akan memiliki konsekuensi manusia.

“Ketika kami mengumumkan akuisisi Alcatel-Lucent kami membuat komitmen untuk memberikan USD 1.02 miliar untuk sinergi ini – dan komitmen itu tidak berubah,” katanya.

Rajeev juga menambahkan, tidak menampik bahwa tindakan ini akan memiliki dampak nyata pada manusia (dalam hal ini karyawan). Oleh karena itu, perusahaan akan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan memberikan transisi dan dukungan lain kepada karyawan yang terkena dampak.

Sebelumnya, Nokia tidak bersedia menyebutkan berapa jumlah pekerjaan yang akan terkena dampak dari perampingan ini. Namun sebuah bocoran yang telah dikonfirmasi oleh Financial Times menyebutkan bahwa setidaknya 3100 karyawan akan dirumahkan, dengan rincian 1300 pekerjaan di Finlandia, 1400 pekerjaan di Jerman, dan 400 di Perancis. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Melalui sumber terdekat (Nokia) yang berhasil dimintai keterangan oleh tim Telko.id, dampak serupa memang tak bisa dipungkiri ikut berimbas pada Nokia Indonesia. Hanya saja, tidak sebesar yang terjadi di Eropa, mengingat jumlah karyawan di Indonesia pun tak sebesar itu.

“Kalau mengenai jumlah tepatnya kami tidak bisa memberitahu, karena memang belum ada rilis resmi. Tapi memang ada,” kata sumber tersebut.

Sekedar informasi, saat ini Nokia Indonesia memiliki 1403 karyawan dimana 57 diantaranya adalah tenaga kerja asing yang berasal dari 21 negara. Sementara former ALU Indonesia memiliki 107 karyawan dengan 5 diantaranya adalah tenaga kerja asing.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU