Telko.id – Operator, dimana pun berada, selalu mengusahakan agar investasi yang dilakukan efisien. Terlebih kini, banyak ragam teknologi yang ditawarkan oleh vendor jaringan. Jadi, operator dapat lebih leluasa menentukan pilihan. Saat ini pun, sudah berkembang teknologi untuk infrastruktur jaringan yang fleksibel sehingga akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih efisien.
China Mobile memilih Nokia untuk melakukan transisi menuju infrastruktur jaringan cloud fleksibel yang mampu menyediakan konektivitas tanpa hambatan yang akan secara efisien memenuhi kebutuhan data yang terus berkembang dari basis pelanggan. Kerjasama antara China Mobile dan Nokia ini senilai 1,35 miliar Euro. Kerjasama ini berjangka satu tahun, sepanjang 2016.
Penandatanganan tersebut dilakukan pada acara Sino-German Economic Forum oleh Li Huidi, Wakil Presiden Eksekutif China Mobile, dan Hans-Juergen Bill, Wakil Presiden Eksekutif Nokia dan juga Ketua Dewan Direksi Nokia Networks GmbH & Co KG di Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang juga hadir di forum tersebut.
“Ini adalah sebuah perjanjian yang sangat signifikan dengan mitra lama kami. Sekaligus juga memperkuat posisi Nokia sebagai provider terkemuka dari teknologi-teknologi generasi berikut di Tiongkok, serta mencerminkan jejak kaki kami yang lebih besar di tanah air setelah akuisisi Alcatel-Lucent,” ujar Mike Wang, Presiden dari tim pengelola bersama di Nokia Network Tiongkok dan ASB, menjelaskan.
Wang juga menambahkan bahwa Nokia berkomitmen untuk memberikan kemampuan broadband selular yang akan memungkinkan operator mengoptimalkan jaringan mereka serta membuka peluang-peluang baru dan bagi para pelanggan operator.
Berdasarkan perjanjian ini, Nokia akan menggelar AirScale Base Station 5G-ready miliknya, yang akan memungkinkan beberapa teknologi radio beroperasi secara bersamaan dalam satu base station serta secara virtual menawarkan skalabilitas tanpa batas untuk mendukung kebutuhan kecepatan 5G dan IoT.
Nokia juga akan menyediakan elemen-elemen tambahan akses radio selular dan portfolio intinya selain dari produk-produk akses tetap, IP routing dan transport optik, pengelolaan pengalaman konsumen, sistem dukungan operasional (OSS) dan pihak ketiga, serta juga keahlian Layanan global-nya.
Ke depannya, Nokia dan China Mobile akan bekerja secara erat untuk mendefinisikan produk-produk serta layanan yang akan memungkinkan operator memenuhi kebutuhan yang terus meningkat di sebuah negara di mana mayoritas pengguna Internetnya – 620 juta dari total 688 juta – menggunakan perangkat selular untuk terkoneksi ke Internet. Ponsel adalah pilihan paling populer untuk 71,5 persen pengguna baru untuk mengakses Internet di Tiongkok sepanjang 2015.
Kerangka perjanjian didasarkan pada hubungan yang telah lama terjalin antara kedua perusahaan yang mencakup pengembangan, ujicoba dan penggelaran teknologi-teknologi baru untuk memungkinkan konektivitas cloud tanpa hambatan serta akses Internet yang lebih cepat, lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan serta evolusi jaringan untuk merangkul Internet of Things dan 5G pada akhirnya. (Icha)