Telko.id – Beberapa waktu lalu, Pemerintah dalam hal ini Kominfo menghimbau agar para operator menyenggarakan Network Sharing. Hal ini dilakukan tidak lain agar terciptanya efisiensi dan skala ekonomi yang sehat bagi para operator itu sendiri.
Namun, efek yang langsung ditimbulkan dari solusi ini mengarah ke para vendor jaringan dan infrastruktur seperti Nokia.
Jika beberapa waktu lalu, Ericsson mengungkapkan dukungan terhadap inisiasi ini, lantas bagaimana dengan Nokia?
Ditemui pada kegiatan Media Briefing di salah satu resto di Jakarta (2/3), Robert Cattanach selaku Presiden direktur Nokia Solution Network (NSN) mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan Pemerintah ini.
Ia meyebut, “Untuk Network Sharing, Kami mendukung sepenuhnya, karena Indonesia adalah negara yg sangat besar sehingga menurut kami masuk akal jika operator melakukan hal ini,” ucapnya kepada tim Telko.id di Jakarta.
Lebih lanjut, Cattanach juga mengungkapkan, bahwa Network Sharing sejatinya bisa lebih efisien dan low cost ketimbang harus membangun infrastruktur sendiri dan Ia mengungkapkan bahwa hal ini adalah ide yang bagus untuk diterapkan di Indonesia.
Seperti diketahui, Network Sharing merupakan mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antaroperator telekomunikasi di suatu negara. Sejatinya terdapat lima model network sharing yakni, CME sharing, Multi Operator Radio Access Network (MORAN), Multi Operator Core Network (MOCN), Roaming serta Mobile Virtual Network Operator (MVNO).
Sementara yang sedang hangat dan dirasa paling cocok digunakan di Indonesia adalah MORAN dan MOCN. Namun, MVNO juga sejatinya pernah diimplementasikan di Indonesia.
Sekedar informasi, dua operator besar di Indonesia yakni XL dan Indosat telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan Network Sharing.
Operator lainnya yakni Smartfren juga melakukan telah melakukan Network Sharing menggunakan model MVNO dengan Esia. Walaupun saat ini layanan Esia hanya mencangkup jabodetabek saja.
Meskipun akan mengurangi jumlah permintaan infrastruktur dari para operator di Indonesia, namun NSN tetap ‘pede’ menghadapi Network Sharing ini. Mereka juga beranggapan bahwa pihaknya tidak akan ‘sepi order’ karena di Indonesia masih membutuhkan infrastruktur networking dalam skala besar.
Terlebih, saat ini Nokia berada di peringkat kedua dari daftar infrastruktur operator di Indonesia di bawah Huawei. Nokia juga menjamin kualitas layanan secara jangka panjang untuk tiap operator yang menggunakan jasa mereka, sehingga para operator tidak perlu khawatir akan durabiliti dari infrastruktur yang dibangun oleh Nokia.
Sekedar informasi, Nokia juga enggan melakukan perang harga dengan vendor lainnya.
“Soal Harga, kita gak bisa bicarakan perbandingan kita dengan vendor lain. Tapi kita lebih berbicara soal value, yang mana para operator akan mendapatkan value dari kualitas layanan kita secara real time dan long term,” ujar Niko Steffanus Sutikno selaku Head of Marketing & Communication Nokia Solutions and Networks Indonesia.