Telko.id – Xiaomi merupakan merek Cina yang begitu agresif untuk menguasai pasar di luar negeri nya sendiri. Namun, banyak kendala yang dihadapi, terutama masalah paten. Untuk itu, kerjasama dengan Microsoft ini menjadi salah satu jalan menuju sukses bagi Xiaomi. Setidaknya, ada sekitar 1500 paten yang dijual oleh Microsoft Corp pada Xiaomi ini, seperti yang dilansir dari Reuter. Kerjasama ini pun diharapkan akan menjadi awal dari kemitraan jangka panjang bagi kedua perusahaan tersebut.
Dalam kesepakatan tersebut, juga termasuk paten cross-licensing arrangement dan komitmen Xiaomi untuk install Microsoft Software. Termasuk juga Office dan Skype pada produk ponsel dan tablet yang diproduksinya. Sayang, kedua pihak tidak mau terbuka untuk masalah nilai dari kerjasama ini.
“Ini adalah kesepakatan kolaborasi yang sangat besar antara kedua perusahaan,” ujar Wang Xiang, wakil presiden senior di Xiaomi, melalui telepon menjelang kesepakatan, seperti yang dilansir dari Reuters.
Beberapa analis melihat bahwa ambisi Xiaomi untuk menjadi pemain utama di luar Cina akan sangat terbantu dengan adanya kesepakatan tersebut. “Kesepakatan ini memberikan Xiaomi cukup bekal dalam hal ini paten untuk pindah ke pasar Barat,” kata Sameer Singh, seorang analis yang berbasis di Inggris. Bahkan Singh menambahkan bahwa posisi Xiaomi di Cina telah diserang secara terus meneru oleh vendor Android lainnya, sehingga Xiaomi perlu untuk mencari pasar di luar Cina.
Berdasarkan data dari Strategy Analytics, pengiriman ponsel Xiaomi turun 9 persen pada kuartal pertama dari tahun ke tahun (YoY). Untuk pangsa pasarnya pun turun menjadi 12 persen dari 13 persen. Kondisi tersebut bukan hanya karena adanya pesaing dari Huawei dan Samsung Eelectronis yang memang pemain besar, tetapi juga oleh Oppo dan Vivo.
Wang mengatakan Xiaomi sudah mengajukan akusisi paten dari Microsoft sejak tahun lalu. Ada sekitar 3700 paten yang diajukan, termasuk komunikasi suara, multimedia dan komputasi awan. “Hal ini merupakan langkah penting dalam rangka ekspansi kami secara internasional,” ujar Wang menjelaskan.
Awal bulan ini, Xiaomi meluncurkan produk pertamanya di Amerika, yakni satu set-top box TV yang merupakan hasil kerjasama dengan Alphabet Inc Google. Produk ini memiliki sistem operasi Android yang juga digunakan dalam perangkat Xiaomi lainnya. Selain itu, Xiaomi juga telah meluncurkan tablet yang menjalankan versi sistem operasi Microsoft Windows.
Jonathan Tinter, wakil presiden perusahaan di Microsoft, mengatakan bahwa Microsoft mensasar para pengguna Xiaomi yang masih muda, berpengaruh dan berpendidikan agar dapat memiliki produk pra install Microsoft di perangkat yang mereka gunakan. Namun, ketika ditanya tentang seberapa jauh kerjasama dengan Xiaomi ini, Tinter hanya menjelaskan bahwa yang dilakukan dengan Xiaomi adalah kerjasama strategis pada beberapa paten saja.
Seperti diketahui, Microsoft banyak menyelesaikan kesepatan lisensi pada produsen Android beberapa tahun belakangan ini. Namun, disisi lain, Microsoft memiliki sedikit keberuntungan dengan produsen Cina.
Florian Mueller, seorang ahli paten yang berkonsultasi untuk Microsoft di masa lalu, mengatakan bahwa kerjasama dengan Xiaomi ini sangat jarang sekali dilakukan oleh Microsoft. Microsoft jarang sekali benar-benar menjual paten. Mueller menambahkan bahwa “Microsoft akan lebih mudah mengenakan pajak paten Android pada Xiaomi sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang juga melibatkan transfer paten”. (Icha)