Telko.id – Media sosial (medsos) seakan menjadi sasaran empuk bagi mereka yang ingin menebar kebencian dan kejahatan dengan menyebarkan berita bohong alias hoax. Sebab masyarakat kini banyak bergantung pada Medsos. Baik sekadar berbagi kabar, berbagi foto, bahkan untuk mendapatkan informasi.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengingatkan agar cerdas dalam menggunakan media sosial.
Rudiantara berharap para pengguna medsos ialah selektif dalam memilah berita. Setiap kali kita akan menggunakan medsos maka sebaiknya memikirkan terlebih dahulu apa tujuan kita menggunakan medsos. Sehingga ketika ada berita-berita yang masuk kita bisa pilah pilih berita yang benar atau salah, dikatakan Menkominfo dalam sebuah acara seperti dikutip dari laman Kominfo.
Memang tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa semenjak kehadiran medsos ramai dipergunakan dalam kehidupan kita, sedikitnya telah merubah pola pikir kita. Sehingga, sebagai pengguna media sosial yang cerdas kita harus tetap waspada dan berhati-hati dalam penggunaannya, karna memang banyak mudaratnya dari pada manfaatnya .
Media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Contoh dampak positifnya, kita bisa bersosialisasi kepada banyak orang dengan waktu yang efektif, sarana yang efektif untuk memberitahukan sebuah informasi, dapat menjadi sarana pendidikan, dan lainnya. Contoh dampak negatifnya, bisa memicu kriminalitas, menghabiskan waktu produktif untuk aktivitas sehari-hari misalnya update status, bagi pelajar dapat mengganggu proses belajar.
Setelah kita mengetahui dampak negatif dari media sosial, ada baiknya kita mengetahui cara yang baik dan benar dalam menggunakan media sosial. Diantaranya, jangan menyimpan data yang terlalu pribadi pada medsos. Jagalah bahasa kita saat membuat status, jangan sampai ada seseorang atau golongan yang tersinggung sehingga dapat menimbulkan konflik. Selain itu gunakanlah media sosial sesuai porsinya, jangan sampai perhatian kita terhadap keluarga dan orang sekitar menjadi berkurang. Intinya menggunakan media sosial lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.
Rudiantara juga memberikan informasi bagaimana kominfo 5 tahun kedepan tidak berfikir bagi dirinya, atau bagaimana menjual, layanan, harga mengenai Teknologi Informasi akan tapi menjadi enebler pertumbuhan ekonomi dan harus mendukung program pemerintah lainnya, contoh tahun 2016 kita bangun 75 lokasi di Kalimantan , dimana daerah terpencil agar terhubung dengan baik dengan layanan selular juga yang berbatasan Timor dan Papua.
Menurut Menkominfo, dalam telekomunikasi Kominfo memperluas pembangunan Broadband infrastruktur Kominfo sebanyak -banyaknya tahun 2015 bulan November diluncurkan 4 G ,sehingga Jakarta no 2 setelah Singapura di ASEAN dibanding Kuala lumpur dan Bangkok namun secara negara kita no 4 , sementara target 2019 kita no 2 setelah Singapura, caranya membangun broadband infrastruktur dari 514 target sudah dilakukan 400 yang dibangun tersisa 114 lagi .
Pada akhir sambutannya Rudiantara juga menjelaskan bahwa terkait digitalisasi penyiaran, pemerintah akan mengalokasikannya untuk bencana dan pendidikan. (Icha)