Telko.id – Pemerintah, beberapa waktu lalu sudah menunjuk LEN Telekomunikasi Indonesia untuk membangun proyek Palapa Ring Paket Tengah. Setelah penunjukan tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan pencarian dana. Untuk itu, LTI menunjuk Indonesia Infrastruktur Finace untuk menjadi Mandated Lead Arranger. Di mana, tugasnya adalah mengatur, dan mencari pendanaan sindikasi guna membiayai pembangunan broadband tersebut.
IIF sangat yakin akan banyak pemberi kredit yang berminat. Pertama, karena proyek ini dijamin oleh pemerintah. “Walaupun rate nya nanti tidak terlalu besar, tetapi kami yakin proyek ini banyak yang minat,” ujar Arisudono Soerono, President Direktur IIF menjelaskan.
Sebagai tambahan informasi, proyek Palapa Ring Paket Tengah ini juga termasuk proyek pertama yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Publick Private Partnership di mana ada dukungan pemerintah dalam bentuk penjaminan yang dikeluarkan oleh Penjamin Infrastruktur Indonesia (persero).
IIF sendiri berniat untuk menawarkan projek ini pada bank-bank lokal. Baik BUMN maupun swasta. “Untuk bank swasta mungkin hanya satu atau dua bank saja. Akan lebih banyak bank BUMN maupun Bank daerah. Terutama bank daerah di jawa yang relatif memiliki dana yang besar dan membutuhkan penyaluran kredit,” ujar Ari menambahkan.
Rencananya, 80% dari pendanaan Palapa Ring Paket Tengah ini akan diperoleh dari sindikasi yang dibuat oleh IIF ini. Sisanya, dari LTI yang merupakan Badan Usaha Pelaksana dan terdiri dari beberapa pemegang saham. Seperti LEN industri sebesar 51%, Teknologi Riset Globl Investama 39%, Multi Kontrol Nusantara 5% dan Bina Nusantara Perkasa sebesar 5%. Total dana yang akan dicarikan oleh IIF ini sebesar Rp790 miliar dari sekitar Rp.1 Triliun yang dibutuhkan oleh LTI.
Diharapkan, pendanaan dari sindikasi ini sudah mulai dapat mengucurkan dana pada bulan Agustus atau September 2016. Namun, untuk survei sudah mulai dilakukan oleh LTI. “Kami bergerak sebelum pendanaan tersebut turun. Seperti survei, sudah kami jalani,” ujar Raden Wahyu Pantja Gelora, Direktur Utama LEN Telekomunikasi Indonesia.
Palapa Ring Paket Tengah ini mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) yang menghubungan 17 kota atau kabupaten dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada triwulan ke II tahun 2018. (Icha)