Telko.id – Selain tren smartphone dengan desain makin bezel-less, tren smartphone lipat juga akan populer di tahun 2019 ini. Hal tersebut dibuktikan dengan dikembangkannya smartphone dengan layar fleksibel oleh beberapa brand teknologi.
Samsung, Huawei, sampai brand teknologi bernama Royole pun diperkirakan merupakan segelintir brand yang siap merilis smartphone lipatnya di tahun ini.
Nah, saat ini tim Telko.id akan merangkum 5 smartphone lipat yang diprediksi akan dirilis di tahun ini.
{Baca juga: Selain Kabar Ahok Bebas, Ini 5 Smartphone Paling Ditunggu}
Memang, hampir semuanya masih berupa konsep, tapi ada kemungkinan seluruh smartphone tersebut benar-benar bakal diluncurkan di tahun ini dengan sejumlah teknologi dan fitur unggulan lainnya. Yuk simak!
Royole FlexPai
Royole FlexPai merupakan smartphone lipat pertama yang melakukan debutnya pada November tahun lalu. Bahkan, Royole juga telah mengadakan program pre-order untuk FlexPai dengan harga yang tentu saja sangat mahal.
Smartphone ini dibanderol dengan harga mulai dari USD 1.318 atau setara dengan Rp 18,6 jutaan. Royole FlexPai memiiki ukuran seperti tablet dengan layar 7,8 inci berjenis Super AMOLED dengan resolusi 1910 x 1440 piksel.
{Baca juga: Kenalkan FlexPai, Ponsel Lipat Pertama di Dunia dengan SD8150}
Untuk spesifikasinya, disematkan prosesor Snapdragon 855, RAM 8 GB, ROM 128 GB/256 GB/512 GB, punya dua kamera dengan resolusi masing-masing 16 MP dan 20 MP.
FlexPai berjalan di atas sistem operasi bernama Water OS, yang memungkinkan pengguna beralih dari layar penuh menjadi setengah dari layar, dan dapat menampilkan setengah wallpaper. Royole mengklaim, smartphone-nya didesain untuk dapat dilipat hingga lebih dari 200.000 kali.
Samsung Galaxy F
Sama seperti Royole, Samsung juga sebenarnya telah memamerkan smartphone lipatnya yang diprediksi akan diberinama Samsung Galaxy F di akhir tahun lalu. Galaxy F memiliki bentuk seperti tablet, dengan layar berukuran cukup besar 7,3 inci ketika dibentangkan.
Meski demikian, konsep Galaxy F juga seperti smartphone lipat pada umumnya karena ketika smartphone itu dilipat, ukurannya akan sama persis seperti smartphone pada umumnya. Ketika dilipat, layar yang bisa digunakan pengguna adalah panel layar bagian luar dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
{Baca juga: Mahal! Harga Samsung Galaxy F Capai Rp 36 Jutaan}
Belum ada bocoran informasi soal spesifikasi yang ditanamkan di dalamnya, namun diprediksi smartphone ini akan mengusung spesifikasi tinggi, termasuk memori internal yang jauh lebih besar dibandingkan smartphone flagship lainnya.
Samsung Galaxy F sendiri akan dirilis bersamaan dengan Samsung Galaxy S10 5G. Dengan harganya yang mencapai USD 2.500 atau Rp 36 jutaan, smartphone ini sepertinya ditujukan bagi konsumen yang ingin pertama kali merasakan konsep smartphone masa depan Samsung.
Huawei 5G Smartphone
Huawei tentu tak ingin ketinggalan oleh Samsung dalam hal pengembangan smartphone lipat. Makanya, brand asal China tersebut memastikan bahwa mereka pun bakal merilis smartphone dengan layar fleksibel di tahun ini.
Menurut laporan BGR, seperti dilansir Telko.id pada Jumat (25/01/2019), Huawei akan menyematkan teknologi berbeda pada produknya. Diperkirakan, brand itu nantinya akan merilis smartphone lipat pertama dengan teknologi 5G di tahun ini.
Smartphone tersebut akan ditenagai oleh prosesor Kirin HiSilicon versi terbaru dengan dukungan modem 5G yang baru saja diperkenalkan, yakni Balong 5000 5G. Perlu diketahui, modem itu merupakan pesaing dari chip model Qualcomm, yakni Snapdragon X50 5G.
Belum diketahui spesifikasi lengkap smartphone Huawei yang bisa dilipat tersebut. Namun, dipastikan smartphone ini akan diperkenalkan beberapa saat setelah Samsung meluncurkan Galaxy S10 dan Galaxy F.
Motorola Razr Reborn
Motorola memang sudah lama dikabarkan akan merilis kembali seri dari Motorola Razr dengan desain layar fleksibel yang dapat dilipat. Kabar ini akhirnya menjadi kenyataan, setelah Wall Street Journal melaporkan Motorola Razr terbaru akan diluncurkan tak lama lagi.
Smartphone lipat ini disebut-sebut akan dirilis pada Feburari mendatang, kemungkinan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019, di Barcelona, Spanyol.
Motorola Razr Reborn nantinya akan menggunakan layar touchscreen di bagian depan yang fleksibel dan dapat dilipat. Di bagian tengah body-nya, terdapat engsel yang membuat smartphone dapat dilipat dengan sempurna.
{Baca juga: Ini Bocoran Harga Motorola Razr Reborn Saat Dirilis}
Secara keseluruhan, desainnya sedikit mirip dengan seri Moto X. Itu dibuktikan lewat paten yang diajukan Motorola ke US Trademark Patent Office (USTPO) pada 31 Mei tahun lalu.
Motorola Razr memiliki frame kamera dengan berbentuk lingkaran di tengah atas, dan sensor sidik jari di bagian bawahnya. Bedanya dengan Moto X, terdapat seperti “sayap” di sisi kiri dan kanannya yang mungkin hanya menjadi “pemanis” dari desain smartphone lipat ini.
Ketika diluncurkan nanti, harga Motorola Razr versi reborn akan mencapai USD 1.500 atau Rp 21,2 jutaan. Sangat mahal memang, namun di kisaran harga tersebut, Razr akan bersaing dengan Royole FlexPai yang dihargai USD 1.300 atau Rp 18,3 jutaan dan Samsung Galaxy F dengan harga USD 1.800 atau Rp 25,4 jutaan.
LG Foldable Phone
Tak mau kalah dengan produsen lainnya, LG juga dikabarkan akan memperkenalkan smartphone layar lipatnya di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 mendatang. Akan tetapi, konsep smartphone lipat LG akan sedikit berbeda.
Sebab dikabarkan, smartphone ini tidak akan dibekali layar yang fleksibel, melainkan menggunakan konsep seperti ZTE Axon M yang memisahkan dua layar dengan engsel atau bezel di bagian tengahnya. Namun, LG merancang bezel di layar smartphonenya berukuran lebih tipis, sehingga memberi kesan layar menyatu serupa layar berukuran besar.
Dengan konsep itu, smartphone LG pun dibanderol dengan harga terjangkau, di kisaran harga kurang dari USD 900 atau sekitar Rp 12,7 juta dan tidak mencapai USD 1.800 atau sekira Rp 25,5 juta.
Dilaporkan juga, smartphone tersebut akan berbekal input tanpa sentuhan, berkemampuan mengenali gestur tangan dari jarak 20 sentimeter hingga 30 sentimeter. Kemampuan itu diklaim memungkinkan pengguna mengoperasikannya di berbagai situasi. (FHP)