Telko.id, Jakarta – Microsoft resmi memperkenalkan HoloLens 2. Ada dua hal yang dijanjikan perusahaan dari generasi terbaru perangkat Mixed Reality buatannya itu, lebih nyaman dan mudah digunakan serta memiliki visualisasi lebih baik.
Menurut laporan Engadget, HoloLens 2 dibanderol dengan harga USD 3.500 atau sekitar Rp 49 jutaan. Ketika menggunakan headset ini, pengguna akan melihat gabungan antara dunia nyata dengan gambar virtual.
Sebagai contoh, ketika sedang memperbaiki sesuatu, pengguna bisa melihat cara untuk memperbaikinya. Atau, pengguna bisa melihat panah penunjuk arah ketika sedang berjalan.
{Baca juga: Karyawan Microsoft Protes Proyek Headset AR untuk Militer AS}
Microsoft adalah perintis teknologi Augmented Reality ketika memperkenalkan HoloLens pertama pada 2015 silam. Ketika itu, mereka membandrolnya USD 5.000 atau Rp 70 jutaan. Harga yang ditawarkan HoloLens ini terhitung sangat mahal jika dibandingkan dengan headset Virtual Reality buatan para pesaing.
Sebagai perbandingan, Oculus Rift dihargai USD 349 atau Rp 4,9 juta, HTC Vive membawa banderol harga USD 499 atau Rp 7 juta, sedangkan Sony PlayStation VR memiliki harga USD 299 atau Rp 4,2 juta.
Memang, untuk menggunakan headset seperti HTC Vive, pengguna harus membeli komputer high-end. Meskipun begitu, total uang yang harus dikeluarkan tetap lebih murah ketimbang HoloLens.
{Baca juga: HTC Vive Pro McLaren Edition, Headset VR Penggila F1}
Apakah Microsoft berhenti mengembangkan HoloLes? Nyatanya tidak. Raksasa teknologi ini memilih tetap memperbarui headset tersebut. Namun demikian, mereka tidak menyatakan HoloLens sebagai perangkat konsumen. Terbukti dari target pasarnya, dimana mereka menyasar perusahaan dan militer. Yep, Microsoft sepertinya tidak peduli meski banyak pegawainya merasa cukup keberatan dan melakukan protes.
“Komputer kini tertanam di semua hal dalam dunia kita. Masa depan sudah nyata,” kata CEO Microsoft, Satya Nadella, ketika memperkenalkan HoloLens 2 pada Mobile World Congress 2019 di Barcelona. [BA/IF]