spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Jadi Korban Penipuan via Telepon, Dosen di Cina ‘Tekor’ Miliaran Rupiah

Telko.id – Kejahatan di sektor telekomunikasi atau lebih populer dengan istilah fraud telekomunikasi, sepertinya kian menjadi-jadi saja di Cina. Jika beberapa waktu lalu seorang mahasiswa meregang nyawa lantaran mengalami serangan jantung, setelah sebelumnya menjadi korban penipuan via telepon, kali ini giliran seorang dosen yang menjadi korban.

Ya, seorang profesor di sebuah Universitas di Cina – Tsinghua University – harus rela kehilangan uang sebesar 17.6 juta yuan atau setara Rp34 miliar gara-gara penipuan telekomunikasi.

Fraud

Menurut laporan, penipu berpura-pura menjadi karyawan departemen kepolisian, pengadilan dan penyedia layanan kabel dalam negeri, sebelum akhirnya bisa menipu korban.

Korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada 29 Agustus lalu, sekitar pukul 23:25 waktu setempat, lapor people.cn, Rabu (31/8). Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Penipuan ini sendiri terjadi di daerah perumahan Lanqiying di distrik Haidian, Beijing. Seorang warga setengah baya di area tersebut, yang mengidentifikasikan dirinya sebagai kepala keamanan publik mengatakan bahwa korban mengajar di Universitas Tsinghua dan tinggal di Gedung 8 kompleks. Beberapa poster terpampang di sekitar area ini, meminta masyarakat untuk “waspada terhadap penipuan telekomunikasi.”

Menurut warga, polisi ‘memajang’ pemberitahuan itu di pagi hari pada tanggal 30 Agustus, atau sehari setelah kejadian.

Penipuan di sektor telekomunikasi tak bisa dipungkiri telah menjadi momok yang menakutkan di Cina. Tak heran, jika berbagai upaya pun dilakukan guna meredam kejahatan ini. Universitas-universitas di seluruh Provinsi Jiangsu bahkan meminta mahasiswanya untuk lulus tes yang berkaitan dengan cara menghindari penipuan. Langkah ini diambil menyusul tewasnya dua remaja, yang konon memang menjadi target dari panipuan telekomunikasi ini.

Para ahli dan netizen menyalahkan kebijakan pemerintah yang mengharuskan pendaftaran dengan menggunakan nama asli, yang dinilai malah meningkatkan kasus penipuan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU