Telko.id – ITEL mengonfirmasi kesiapannya meluncurkan produk smartphone 5G di Indonesia, menunggu kesiapan ekosistem jaringan di dalam negeri.
Brand global ini juga menargetkan dapat masuk dalam jajaran lima besar brand smartphone di Indonesia pada tahun depan, didukung dengan strategi menghadirkan teknologi terbaru di segmen harga terjangkau.
Sea Mena America Latin Regional Director William Chen menyatakan, persiapan teknologi 5G dari ITEL telah matang.
“Kami sebenarnya sudah siap dengan 5G. Namun, environment di Indonesia belum tercover sepenuhnya. Begitu siap, kami akan langsung meluncurkan produk 5G untuk pasar Indonesia,” ujar William Chen dalam wawancara dengan Telko.id. Target utama tahun ini adalah memperluas akses masyarakat terhadap smartphone dan perangkat teknologi lainnya.
Untuk segmen tablet, ITEL telah meluncurkan Vizia Tab 30GT pada bulan Juli lalu. Produk ini dilengkapi dengan keyboard dan stylus pencil, serta ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G99. Vizia Tab 30GT melengkapi lini produk tablet ITEL yang sebelumnya telah hadir seperti 30S, 30 Pro, dan model kolaborasi dengan Nylon untuk Vizia Tab 11.
Ekspansi produk ini menunjukkan komitmen ITEL dalam memenuhi beragam kebutuhan konsumen, sejalan dengan perkembangan sinergi AI dan kecerdasan manusia untuk inovasi tanpa batas yang sedang gencar dilakukan berbagai pelaku industri.
Di segmen smartphone, ITEL memperkenalkan S26 Ultra yang ditujukan untuk kalangan muda hingga profesional. Smartphone ini dirancang untuk pengguna yang menyukai gaming tetapi tetap mengutamakan gaya.
William Chen menegaskan visi ITEL adalah “Enjoy Better Life”, dimana teknologi harus dapat diakses oleh semua kalangan.
“Kami ingin semua orang, bahkan dengan budget terbatas, bisa merasakan teknologi terbaru,” tambahnya. Strategi pricing dengan menawarkan teknologi terbaik di harga bawah Rp3 juta menjadi kunci pendekatan ITEL.
Baca Juga:
ITEL juga serius menggarap pasar Internet of Things (IoT). Salah satu produk andalannya adalah smartwatch O20, yang berhasil menjadi produk nomor satu di TikTok pada periode Juli hingga September.
Dengan harga mulai dari Rp200 ribuan, smartwatch ini menawarkan fitur seperti GPS dan ketahanan air IP68. William menjelaskan, keunggulan ITEL terletak pada penguasaan teknologi internal.
“Kami bisa software sendiri, nanti ada aplikasi, dan mainboard, kami juga bikin sendiri. Jadi bukan sekadar OEM,” jelasnya.
Mengenai persaingan dengan sister company-nya di Indonesia, William mengaku tetap ada kekhawatiran, namun lebih memilih berkompetisi secara sehat.
“Daripada kami bersaing dengan bukan sister company kami, lebih baik dengan sister company. Itu company kami. Jadi intinya, bersaing dengan fair,” ujarnya.
Komitmen terhadap pasar Indonesia juga diwujudkan dengan keberadaan dua pabrik ITEL di Tangerang dan Cikarang.
Dengan strategi produk terjangkau, ekspansi ke IoT, dan kesiapan teknologi 5G, ITEL optimistis dapat mencapai target masuk lima besar brand smartphone Indonesia.
Pencapaian ini akan semakin memperketat persaingan di pasar telekomunikasi dan device Indonesia, yang terus ditandai dengan inovasi dan penetrasi harga yang kompetitif. (Icha)
