Telko.id – Produsen smartphone Xiaomi resmu melakukan Intial Public Offering di Hong Kong. Harga saham perdana yang ditawarkan adalah 17 dolar Hongkong atau sekitar Rp.34.000.
Sayang, pada hari perdana tersebut, perolehan dana public oleh Xiaomi ini tidak sesuai harapan. Hanya sekitar $ 54 miliar atau sekitar Rp98.5 Triliun saja. Setengah dari harapan awal yang $ 100 miliar atau Rp182 Triliun. Sahamnya, sempat menyentuh angka terendah 16 dolar Hong Kong dalam pembukaan transaksi.
Bahkan dalam transaksinya sempat juga diperdagangkan pada 16,48 dolar Hong kong, padahal indesks pasar saham utama Hong Kong adalah 1,4 persen lebih tinggi.
Beberapa analis melihat bahwa perubahan rencana Xiaomi dalam upaya strategis nya masuk kepasar ini yang membuat perolehan atau nilai Xiaomi tidak sampai $ 100 miliar. Ya, pada awalnya, Xiaomi akan mendaftarkan sebagian sahamnya di Cina daratan melalui penerimaan deposit Cina (CDRs) bukan di Hang Seng Hong Kong. Tetapi ternyata ada perubahan.
Itu sebabnya, nilai Xiaomi akhirnya hanya sekitar $ 54 miliar saja ketika IPO. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebesar $ 100 miliar yang sempat disebut-sebut beberapa bulan sebelum IPO.
“Perdagangan di bawah harga masalah menunjukkan bahwa investor masih merasa valuasi saham relatif tinggi dibandingkan dengan Tencent dan Apple,” kata Linus Yip, kepala strategi di First Shanghai Securities, seperti yang dikutip dari Reuters.
Xiaomi menjual sekitar 2,18 miliar saham, menjadikan IPO nya sebagai yang terbesar di sektor teknologi sejak Alibaba Group Holding Ltd yang mampu mengumpulkan $ 25 miliar di New York pada 2014.
Respon yang kurang sesuai target Xiaomi itu, besar kemungkinan disebabkan oleh klaim dari Chief Exceutive dan dan pendiri Xiaomi yang menyebutkan sebagai perusahaan internet.
“Kami adalah perusahaan internet. Mulai hari pertama, kami menyiapkan struktur pembagian kelas ganda. Tanpa inovasi pasar modal Hong Kong, kami tidak akan mendapatkan kesempatan untuk go public di Hong Kong, ”pendiri Xiaomi dan Chief Executive Lei Jun mengatakan pada upacara pencatatan di bursa saham Hong Kong.
Padahal, persepsi pasar terhadap Xiaomi adalah produsen smartphone yang memberikan berharga murah walaupun memiliki performa yang baik. Model bisnis secara online yang diterapkan pun sangat lekat dalam ingatan. Sehingga klaim dan persepsi pasar terasa tidak sesuai.
Pada hari kedua setelah IPO, baru saham produsen elektronik Cina Xiaomi melonjak lebih dari 13 persen. Bahkan saham Xiaomi ditutup pada 19 dolar Hong Kong ($ 2,17), di atas harga IPO 17 dolar Hong Kong.
Lonjakan harga saham terjadi setelah perusahaan di belakang Indeks Hang Seng, yang termasuk perusahaan seperti Tencent dan China Mobile, mengatakan bahwa Xiaomi akan masuk sebagai salah satu dari konstituen pada 23 Juli.
Ini adalah langkah besar yang akan memungkinkan investor Cina daratan untuk membeli saham Xiaomi, yang terdaftar di Hong Kong, melalui program Stock Connect. (Icha)