Telko.id – Penyedia satelit TV berbayar asal Korea Selatan KT SkyLife telah memilih Ericsson untuk memperluas layanan ultra high definition (UHD) mereka di negaranya.
KT SkyLife akan menggunakan solusi Ericsson yakni HEVC (High Efficiency Video Coding) encoders untuk mendukung peluncuran saluran UHD kelima mereka.
Dilaporkan TelecomAsia(30/5), encoders Ericsson mendukung kompresi video dan perbaikan pra-pengolahan dalam MPEG-2, AVC dan HEVC, dengan kemampuan kompresi canggih untuk optimasi kualitas video.
Ericsson mengatakan solusinya akan memastikan kualitas video yang lebih baik bagi pelanggan KT SkyLife, dengan perbaikan kualitas gambar yang diharapkan menyentuh angka 15 sampai 20%, sementara memanfaatkan kekurangan bandwidth pada Operator TV berbayar.
KT SkyLife sebelumnya telah menggunakan sistem encoders Ericsson AVP 4000 dan MX8400 Multiplexer, tambah perusahaan TV satelit ini.
Sementara itu, pada kesempatan yang lain, pihak Ericsson juga telah mengumumkan persetujuannya untuk menjual kabel serat dan bisnis saluran di Wellington, Selandia Baru kepada Hexatronic Grup AB dengan nominal yang tidak disebutkan.
Hexatronic bermaksud untuk mengoperasikan dan mengembangkan kabel serat dan saluran bisnis yang ada di Selandia Baru untuk basis jangka panjang. Perusahaan telah menawarkan untuk menggunakan semua karyawan Ericsson saat ini yang berjumlah 19 orang untuk bekerja dalam bisnis tersebut.
Akuisisi ini sejatinya diumumkan awal pekan ini, sebagai pengalihan bisnis dan perusahaan baru akan diberi nama Hexatronic New Zealand Ltd. Disamping itu, Hexatronic juga akan mengambil alih rekening nasabah yang ada dari Ericsson.
“Kami sangat senang telah mencapai kesepakatan dengan Hexatronic. Kami memiliki pengalaman yang baik dengan perusahaan tersebut setelah sebelumnya menjual bagian lain dari bisnis kabel kami kepada mereka,” ucap Tomas Qvist, kepala pasokan Ericsson di Cina.
Selain itu, Qvist juga menyebutkan bahwa hal ini merupakan sebuah langkah lain dalam strategi Ericsson, yang bertujuan untuk melalukan ‘phase out’ di bisnis kabel mereka.
Dia mengatakan transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan pada keuangan, perusahaan juga terus mengembangkan bisnis di Selandia Baru dalam mendukung telekomunikasi dan broadcast customers. Kesepakatan ini juga diharapkan dapat mengakomodir pengeluaran hingga kuartal ketiga mereka di tahun 2016.