Telko.id – Teknologi digital yang semakin maju membuka peluang luas untuk lahirnya berbagai solusi inovatif guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. XL Axiata telah menetapkan 10 solusi digital terbaik karya para mahasiswa Indonesia untuk maju dalam babak final ajang Kompetisi “Smart Digitizing Your City 2016”.
Karya-karya tersebut terpilih dari 1069 proposal yang masuk ke panitia sejak dibuka pada Maret 2016. Semua karya yang terpilih cukup inovatif dan mengacu pada problem masyarakat perkotaan, sekaligus menjadi usulan setiap peserta untuk ikut memecahkan masalah yang dihadapi oleh warga dan pemerintah kota tempat tinggal mereka.
Penilaian Dewan Juri di babak final telah menetapkan karya dari mahasiswa/i Institut Teknologi Surabaya ( ITS) sebagai Juara 1, dengan karya solusi digital Safety Parking, Juara 2, Universitas Gajah Mada, dengan karya solusi digital TransApp dan Juara 3, Poltek Negeri Surabaya dengan karya solusi digital The Surface. Pada kesempatan ini XL juga memberikan penghargaan khusus kepada peserta ITS dengan karya Taponesia.
“Dari kompetisi ini lahir banyak ide hebat dari anak-anak muda Indonesia, mereka yang masuk generasi millennial, yang memang sejak lahir sudah ada di era digital. Karena itu tidak heran pula mereka memiliki begitu banyak ide dan gagasan dalam mengaplikasikan teknologi digital di kehidupan sehari-hari. Melalui kompetisi ini, mereka pun mendapatkan saluran untuk mengeksplorasi potensi teknologi digital yang sangat besar itu guna mencari solusi bagi problem sosial yang dihadapi masyarakat. Saya cukup surprise dengan ide-ide mereka, yang sangat original dan tak terbayangkan sebelumnya. Satu hal yang bisa kita petik, dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, sesuatu problem yang sepertinya tak mungkin diatasi bisa menjadi mungkin,” ujar Eka Bramantya Danuwirana, Chief Corporate Affairs Officer XL menjelaskan.
Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia, termasuk dari Kawasan Timur Indonesia. Komposisi peserta 50% dari Jawa, 10% kalimantan, 25% Sumatera, 5% Bali dan NTB, 2% Maluku dan NTT, dan 8% dari Sulawesi.
Kompetisi Digital Leaders ini diikuti dengan dua jenis kepesertaan, yaitu individual atau pribadi dan kelompok. Dari 1069 peserta yang mendaftar, sekitar kurang lebih 700 peserta mengikuti kompetisi untuk kategori perorangan dan sisanya grup kelompok yang terdiri dari 3 orang mahasiswa. Tahap berikutnya adalah panitia seleksi telah memilih 100 proposal untuk masuk dalam tahapan seleksi berikutnya.
Ada 3 kategori yang dikompetisikan dalam kompetisi ini. Pertama, e-public service atau bagaimana meningkatkan layanan publik dikotanya secara digital. Kedua, e-governance yakni bagaimana birokrasi dilakukan dengan efektif lewat digitalisasi. Ketiga, e-financial atau menggeliatkan sektor finansial dengan inovasi digital. Dari jumlah proposal inovasi yang masuk, sebagian besar atau 70 % peserta berkompetisi dalam kategori e-public service, 20 % memilih kategori e-finance, dan 10% e-governance.
Ke-10 peserta yang karyanya masuk babak final menyajikan ide solusi digital yang beragam. Mulai dari solusi untuk memberdayakan barang-barang pribadi yang tak terpakai di rumah, hingga solusi mengenai parkir yang aman. Ada juga ide solusi untuk mengatasi persoalan terkait kesehatan, yaitu bagaimana mengelola antrian pasien secara digital, juga solusi mendapatkan informasi ketersediaan bank darah.
Proposal finalis lainnya mengajukan solusi yang bisa diterapkan oleh pemerintah daerah, antara lain untuk mengatasi masalah sampah, serta penyediaan transportasi umum yang informatif. Karya lainnya mengacu pada pelestarian lingkungan dengan menyediakan solusi untuk mengadopsi pohon dan membersihkan sampah di pantai.
Para finalis datang dari berbagai kampus di berbagai kota. Mereka adalah Aniza Azizah (ITB/Bandung), Azzura Yushara (Universitas Syiah Kuala/Banda Aceh), Eksan Anggara (Stikes Surya Global/Yogyakarta), I Gde Agus SN (Telkom University/Bandung), Ihsan Fikri (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), Mutia F Putri (Universitas Sriwijaya/Palembang), Shierly Saraswati (ITS/Surabaya), Qonita Haula (UGM/Yogyakarta), Muhammad Ali Fikri (ITS/Surabaya), Muhammad Wiryo (UI/Depok).
Tahapan seleksi kompetisi Digital Leaders itu sendiri terdiri dari tiga tahap. Masing-masing terdiri dari seleksi administratif, yang menilai sisi orisinalitas, relevansi dengan problem yang dihadapi oleh kota asal peserta, dan feasibilitas dari inovasi digital yang ditawarkan untuk bisa direalisasikan. Selanjutnya, peserta yang lulus akan diminta membuat proposal detail dan e- poster. Terakhir, tahap final, yaitu presentasi dan interview.
Dewan Juri terdiri dari Teguh Prasetya – Deputy CEO PT Alita Praya Mitra dan Founder Indonesia Cloud Forum, Prasetya Andi W. ST, MT, Manajer Tim Pengembangan Teknologi Informasi Jakarta Smart City, Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari, M.H., Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Turina Farouk, Vice President Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, serta Arifa, Head of Internet of Things PT XL Axiata Tbk.
XL menyediakan hadiah bagi tiga pemenang berupa uang tunai, masing-masing untuk Juara 1 Rp 30 juta; Juara 2 Rp 20 juta, dan Juara 3 Rp 10 juta. Selanjutnya, agar karya para peserta tidak berhenti pada ide dan kompetisi, XL akan memfasilitasi agar bisa diadopsi oleh pemerintah daerah masing-masing. Apabila ide tersebut sesuai dengan kebutuhan di kota asal, maka XL akan membantu untuk merealisasikannya melalui program XL XmartCity yang membantu pengembangan sejumlah kota dalam mengimplementasikan solusi digital untuk mengatasi problem perkotaan. (Icha)