Telko.id – Vendor asal China, Huawei dan raksasa telekomunikasi yang berbasis di U.K yakni Vodafone telah menyelesaikan uji coba pertama pada jaringan komersial untuk pra-standar Smart Parking NB-IOT di Spanyol.
Huawei mengatakan bahwa solusi Smart Parking ini akan menghasilkan peluang pendapatan bagi pemerintah kota yang bersangkutan.
Dilaporkan RcrWirelles (10/6), Setelah uji coba smartbmetering di Spanyol pada November lalu, kedua perusahaan mulai bekerja pada sebuah pra-komersial NB-IOT tahap kedua untuk Smart Parking.
Ujicoba Smart Parking, yang dilakukan berkat kerjasama dengan Fangle dan Ublox, diadakan secara tertutup di berbagai tempat parkir dalam ruangan. Huawei mengatakan bahwa Smart Parking akan memungkinkan pengguna untuk mengakses data parkir jarak jauh, dari aplikasi mobile, termasuk memeriksa ketersediaan tempat parkir dan menavigasikan kendaraan mereka ke tempat yang tersedia, disamping akan akan ada fitur-fitur lainnya.
Vendor asal negeri Tirai Bambu ini juga mengatakan bahwa solusi tersebut akan menciptakan pendapatan baru untuk manajemen kota, biaya parkir umum operasional yang lebih rendah, serta membantu untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang diakibatkan sulitnya mencari tempat parkir yang kosong.
“Dengan NB-IOT Open Lab yang didirikan di Inggris, Huawei berkomitmen untuk bekerja sama dengan Vodafone untuk memperluas ekosistem NB-IOT dan mengembangkan solusi yang lebih inovatif, seperti Smart Metering dan saat ini Smart Parking, untuk sepenuhnya mendukung industri dan mitra untuk merangkul setiap peluang yang dibawa oleh solusi NB-IOT ini, ” ujar David Wang, Presiden Product Line Wireless di Huawei.
Kedua perusahaan, baik itu Huawei dan Vodafone mengatakan mereka telah bekerjasama untuk mencapai standarisasi pada bulan Juni lalu serta tahap pra-komersial pada akhir tahun ini.
Sementara untuk komersialisasinya, diharapkan solusi ini bisa mulai pada awal 2017 mendatang.
Jika memang terwujud, maka bukan tidak mungkin solusi ini juga dapat diterapkan di Indonesia. Dengan banyaknya pusat perbelanjaan yang memiliki lahan parkir yang kurang mendukung, ditambah lagi semakin meledaknya jumlah kendaraan di Indonesia, sudah barang tentu solusi seperti ini akan ‘laris’ dipasaran Indonesia.