Telko.id – Penyedia jasa ICT asal China yakni Huawei kembali mengalahkan vendor asal Swedia yakni Ericsson dalam hal pendapatan selama semester pertama 2016.
Huawei melaporkan penjualan mereka sebesar 245,5 miliar yuan atau setara dengan USD 36,7 miliar pada semester pertama tahun ini. Angka tersebut meningkat sebesar 40% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Namun vendor Tionkok ini tidak mengungkapkan laba bersih untuk periode tersebut.
Dilansir dari RCRWirelles (27/7), Huawei Consumer Business Group mencatat penjualan sebesar 77,4 miliar yuan pada semester pertama, atau melonjak sekitar 41% secara year-on-year. Sedangkan pengiriman dari lini smartphone mereka mencapai 60.560.000 unit, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 25%.
Sementara itu, Ericsson mencatat penjualan sebesar 106,3 miliar kronor atau setara dengan USD 12,3 miliar dalam enam bulan pertama di tahun 2016, angka tersebut sejatinya turun jika dibandingkan dengan 114,2 miliar kronor pada periode yang sama ditahun lalu. Sementara untuk laba bersih pada periode ini sebesar 3,7 miliar kronor, angka ini hampir sama jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Huawei mencatatkan pendapatan global di tahun 2015 sebesar 395 miliar yuan, meningkat 37% secara year-on-year. Divisi operator perusahaan, yang mencakup peralatan telekomunikasi dan basis bisnis yang berhubungan dengan BTS, menyumbang hampir 60% dari penjualan tahun lalu. Dengan laba bersih tahun ini sebesar 369 miliar yuan, meningkat 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedangkan, Ericsson mengumumkan penjualan global 2015 mereka sebesar 246,9 miliar kronor, meningkat 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ericsson mengatakan telah mengalami penjualan yang lebih tinggi di India, Cina dan Amerika Utara. Laba bersih Ericsson untuk tahun ini mencapai 13,7 miliar kronor, meningkat dari 11,1 miliar kronor pada tahun 2014.
Sekadar informasi, Ericsson telah ‘merampingkan’ sejumlah karyawan selama beberapa tahun sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi biaya, dan laporan laba kuartal kedua menunjukkan bahwa PHK merupakan salah satu langkah tepat. Perusahaan baru-baru ini mempresentasikan rencana untuk secara signifikan mengurangi biaya dan beradaptasi dengan lingkungan pasar saat ini. Juga, pada tanggal 25 Juli, papan Ericsson mengumumkan bahwa Hans Vestberg mengundurkan diri sebagai presiden dan CEO efektif dengan segera. Belum diketahui pasti alasan Vestberg menanggalkan jabatannya, namun sempat berhembus kabar korupsi.