Telko.,id – Bulan depan, perusahaan teknologi raksasa asal Asia, Huawei akan memulai pembuatan produk smartphone nya di India. Menurut Reuters, Huawei saat ini merupakan produsen smartphone ke tiga di dunia berdasarkan volume. Rencananya, akan melakukan kemitraan dengan produsen elektronik asal India yakni Flextronics International di India Selatan, Chennai.
Langkah yang dilakukan oleh Huawei ini, seperti menyiratkan bahwa Cina sudah tidak bersinar lagi. Terutama untuk menjadi lokasi pembuatan smartphone. Memang, India sendiri memiliki pangsa pasar yang tidak kecil sehingga Huawei pun mengambil keuntungan dengan melakukan langkah strategis ini untuk memenuhi permintaan smartphone di India.
Terlebih, India merupakan negara yang memiliki pertumbuhan tercepat untuk penetrasi smartphone. Dan, Huawei merupakan salah satu perusahaan diantara banyak perusahaan lain yang berbasis di Cina tetapi mencari peluang dengan agresif di India. Salah satunya dengan mencari kemitraan untuk produksi.
Bahkan Foxconn pun sudah merencanakan untuk melakukan investasi di pabrik-pabrik baru du India mulai tahun lalu. Padahal, Foxconn memiliki manufaktur besar di daratan Cina dan merupakan produsen smartphone yang mitra dari berbagai merek global. Termasuk untuk pembuatan smartphone Xiaomi.
Kondisi tersebut membuat para pejabat pemerintahan di Beijing sangat khawatir. Seperti yang dilaporkan oleh Hundustan Times dan beberapa media lokal menyatakan bahwa pergeseran industri tersebut akan merangsang pemutusan hubungan kerja atau PHK di Cina. Sekaligus juga akan terjadi persaingan ekonomi yang begitu ketat antara India dan Cina.
“Dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak dapat dipungkiri, begitu banyak perusahaan Cina, bahkan tidak terhitung jumlahnya. Baik yang besar maupun kecil masuk dalam rantai produksi smartphone. Sulit menentukan secara akurat, seberapa banyak pekerja Cina yang terlihat dalam rantai produksi tersebut,” demikian yang dilaporkan oleh beberapa media lokal menyebutkan.
Namun jelas, bahwa semua pekerja yang berada dalam rantai produksi tersebut berpotensi untuk terkena PHK jika vendor smartphone memutuskan untuk memindahkan rantai industri smartphone secara keseluruhan dari Cina ke India.
Terlebih, Huawei dan Foxconn tidak hanya akan memindahkan produksi smartphone saja, tetapi disinyalir juga berbagai kit lainnya, termasuk sistem PC, tablet dan perangkat telekomunikasi akan dipindahkan.
Padahal, seperti diketahui, Huawei saat ini menjadi penyedia jaringan ke banyak provider hampir di seluruh dunia. Termasuk juga memasok server untuk penyedia layanan berskala besar.
Saat ini, rencana Huawei di India memang baru untuk memindahkan manufaktur smartphone saja untuk memenuhi kebutuhan lokal. Namun, bisa jadi, semua ini merupakan awal bahwa India akan mendominasi dan menjadi pusat manufaktur dunia.
“Kami yakin tentang potensi pertumbuhan dan masa depan India. Itu sebabnya, kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan kehadiran kami di sini,” kata Jay Chen, Chief Executive Huawei untuk India menjelaskan, berkenaan dengan langkah strategis Huawei tersebut.
Jay juga menambahkan bahwa “Bagi Huawei, India merupakan pasar yang sangat penting. Dan saat ini, perusahaan telah memperbaharui fokus bisnisnya ke India”.
Mengapa Huawei tidak memindahkan ke Indonesia? Pertama, untuk pangsa pasar smartphone, Indonesia masih kalah jauh dengan India. Kedua, di Indonesia, begitu banyak tuntutan dari karyawan atau buruh yang membuat enggan para pengusaha untuk investasi di Indonesia.
Ke tiga, untuk melakukan investasi terutama membuat pabrik di Indonesia tidak semudah di Cina atau India. Lihat saja Foxconn, yang sudah sejak dua tahun lalu berminat membuka pabrik di Indonesia masih belum terealisasi juga dengan berbagai masalahnya. Jadi, wajar saja, jika belum ada produsen smartphone yang memindahkan manufakturnya ke Indonesia. (Icha)