spot_img
Latest Phone

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...

Huawei Band 10, Smartband ala Smartwatch Ini Kecanggihannya!

Telko.id - Huawei Device Indonesia resmi meluncurkan Huawei Band...

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

Garmin Connect, Bisa Rancang Rute Lebih Personal dan Menyenangkan

Telko.id - Dalam aplikasi Garmin Connect terdapat fitur khusus...

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

ARTIKEL TERKAIT

Hore! Bos Apple Turunkan Harga iPhone

Telko.id, Jakarta – Pendapatan Apple dari iPhone turun 15 persen sepanjang tahun 2018, jika dibandingkan dengan tahun 2017. Melihat hasil buruk tersebut, bos Apple, Tim Cook pun langsung bertindak dengan mempertimbangkan untuk menurunkan harga iPhone.

Alasannya, pelemahan mata uang beberapa negara terhadap dolar Amerika Serikat mengakibatkan harga iPhone naik secara drastis di negara tersebut.

“Ketika Anda melihat mata uang asing dan negara-negara yang mata uangnya melemah, harga iPhone menjadi jauh lebih mahal,” kata Cook, seperti yang dikutip dari The Verge, pada Kamis (31/01/2019).

{Baca juga: Penjualan Melambat, Pendapatan Apple Turun 15 Persen}

“Kita telah memasuki Januari dan memperhatikan kondisi ekonomi makro di beberapa negara dan kami telah mempertimbangkan untuk menyetarakan harga dengan harga lokal,” imbuhnya.

Cook mengemukakan, kebijakan itu untuk mendorong angka penjualan iPhone di negara-negara tersebut. Ia juga mengakui bahwa harga iPhone memang terbilang mahal di banyak negara.

“Fakta bahwa dolar Amerika Serikat menguat telah membuat harga produk kami di berbagai belahan dunia menjadi lebih mahal. Sebagai contoh adalah di Turki,” terang Cook.

{Baca juga: Pekerja Bergaji “Ngepas” di Provinsi Ini Bisa Cepat Beli iPhone XS}

Ia mengatakan, mata uang Turki terdepresiasi 33 persen sepanjang 2018, yang menjadi salah satu penyebab kenapa pada kuartal terakhir, pendapatan Apple turun hampir USD 700 juta atau mencapai Rp 9,9 triliun.

Cook menjelaskan, negara-negara berkembang biasanya adalah paling terdampak oleh perbedaan harga. Akibatnya, harga iPhone di negara itu menjadi jauh lebih mahal dibanding di AS.

Karena itulah sejak Januari, Apple telah menyesuaikan semua atau sebagian dari perubahan mata uang yang ada. Sehingga harga iPhone baru di negara berkembang akan lebih mendekati harga iPhone di AS. (BA/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU