Telko.id – Honor sebagai pemain baru memang cukup menggemaskan. Berani memberikan teknologi terkini dalam produk-produk nya tetapi mampu menekan harga sehingga lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitornya. Tak heran, ‘anak’ dari Huawei ini pun pede bakal jadi top 3 tahun 2020.
Salah satu yang dijadikan ‘booster’ untuk menggaet perhatian pasar adalah Honor 10 yang baru saja diluncurkan. Bahkan, James Yang, President Honor Indonesia dengan gamblang memaparkan keunggulan Honor 10 ini dibandingkan kompetitor terdekatnya yakni Samsung S9 dan Apple X.
Ada berbagai strategi yang akan digencarkan oleh Honor untuk menjadi ‘perjuangannya’ menjadi top 3 itu. Pertama, akan melakukan pengenalan lebih jauh lagi pada masyarakat tentang Honor. Kedua, memperkuat lagi jaringan after sales service dan ketiga bakal terus mengeluarkan produk-produk yang memiliki teknologi tertinggi tetapi disesuaikan dengan segmentasi yang disasar.
Setidak nya sampai akhir tahun ini saja Honor akan mengeluarkan 4 produk lagi yang akan mengisi segmen tasi yang berbeda-beda, namun tetap menomor satukan kualitas produk. Sampai saat ini, di pasar sudah ada 4 seri honor yang beredar, Termasuk Honor 10 ini.
Sebagai pemain baru, Honor perlu nafas yang panjang untuk mencapai targetnya. Pasalnya, kompetitor yang saat ini ada di pasar punya ‘dana’ yang boleh dibilang tidak berseri dan mampu mengubah strategi masuk pasar yang mendobrak tradisi. Seperti yang dilakukan oleh Oppo dan diikuti oleh ‘saudara’nya Vivo. Samsung saja ‘galau’ mengikuti gerak-gerik kedua brand itu di pasar.
Sayang, james tidak mau terbuka tentang dana investasi yang ditanamkan di Indonesia ini. “Untuk jadi nomor tiga tidak hanya sekedar financial saja, tetapi produk yang bagus pun memiliki andil untuk maju,” ujar James mengkelit.
Padahal, seperti kita tahu, di Indonesia ini konsumen nya unik. Tidak semua produk dengan teknologi canggih mampu menembus pasar dengan baik bahkan dicari oleh konsumen. Samsung S9 jadi contoh nya, produk ini kurang direspon oleh pasar. Bahkan diakui oleh Samsung bahwa produk ini yang ‘mengerek’ ke bawah pendapatan Samsung pada semester pertama tahun ini karena tidak sesuai dengan ekspektasi awal.
Jadi, kelincahan bermain di pasar dengan strategi yang jitu harus dimiliki oleh Honor agar mampu menarik perhatian konsumen di Indonesia. Mendobrak tradisi di kalangan distributor, ‘pembantu’ untuk berjualan pun harus dilakukan. Bukan sekedar produk bagus saja. So, kita tunggu saja tiga tahun ke depan, akan kah benar Honor mampu menjadi top 3 di Indonesia? (Icha)